Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Manga dan Anime, Monster Karya Naoki Urasawa

7 September 2021   16:08 Diperbarui: 7 September 2021   16:08 21169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr diambil dr liputan6.com

Manga dengan judul "Monster" karya mangaka Naoki Urasawa Sensei ini, cocok bagi penggemar thriller. Terutama thriller yang sedikit berbau apocalypse dan menyenggol-nyenggol nubuatan agama tertentu.

Dari awal sebuah konflik moral sudah dibangun oleh penulisnya.

Tokoh utama dari manga ini adalah seorang dr Kenzo Tenma, seorang dokter bedah kelahiran Jepang yang sukses di Jerman. Kariernya cemerlang, bertunangan pula dengan direktur rumah sakit di mana dia bekerja, pokoknya dari segala sisi dia sudah sukses. Uang, karier dan asmara, semuanya ada di tangan.

Namun batinnya tersiksa karena dia merasa sudah mengkhianati etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang dokter, untuk menyelamatkan siapa saja yang membutuhkan bantuannya, tanpa melihat kelas sosial, ras, dsb. Nyatanya direktur rumah sakit tempat dia bekerja memaksa Tenma untuk melayani pasien-pasien kaya dan berkuasa saja.

Puncak konflik batinnya terjadi, ketika seorang anak dari keluarga imigran yang miskin membutuhkan pertolongannya. Akan tetapi direktur rumah sakit mengalih tugaskan dia untuk mengoperasi seorang politisi, sementara anak tersebut ditangani oleh rekannya yang lain. Politisi tersebut selamat, sementara anak tadi meninggal di ruang operasi. Ibu dari anak yang bersedih itu dengan marah berteriak pada Tenma, "Kalau kau yang mengoperasinya, dia pasti selamat!"

Dr. Tenma pun akhirnya memberontak pada kekuasaan yang mengungkung dia.

Ketika terjadi benturan kepentingan yang sama, pilihan antara mengikuti tugas dari direktur rumah sakit untuk mengoperasi seorang politisi yang berkuasa, atau seorang anak laki-laki kecil dengan luka tembak di kepalanya; dr. Tenma memilih untuk menyelamatkan anak laki-laki tadi (first come, first serve).

Anak laki-laki itu selamat, sementara politisi tadi mati di meja operasi.

Karier dr. Tenma pun hancur, hubungan asmaranya pun hancur; tapi dr. Tenma merasa puas karena sudah mengikuti hati nuraninya.

Apakah ceritanya selesai di situ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun