Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur perkeretaapian Indonesia mengalami percepatan yang signifikan baik itu kereta modern maupun kereta cepat. Namun, di balik kemajuan tersebut, terselip tantangan besar yaitu ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) perkeretaapian untuk operator maupun regulator yang kompeten. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian disebutkan bahwa Perkeretaapiana adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana,sarana dan sumber daya manusia,sertanorma, kriteria, persyaratan,dan prosedur untuk penyelenggaraan perkeretaapian. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, SDM perkeretaapian sangatlah penting untuk pengembangan dan penyelenggaraan perkeretaapian yang selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur efisien serta menunjang pemerataan pertumbuhan, stabilitas, pendorong dan penggerak pembangunan nasional, oleh karena itu SDM perkeretaapian perlu dilakukan pengembangan, peningkatan kompetensinya dan pembinaan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian, dijelaskan bahwa SDM Perkeretaapian meliputi SDM  regulator dan SDM operator. SDM perkeretaapian terdiri atas tenaga penguji, inspektur, auditor, tenaga pemeriksa, tenaga perawatan, petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian, petugas penanganan kecelakaan, petugas pemeriksa kecelakaan dan petugas analis kecelakaan, asesor, tenaga pelaksana pembangunan prasarana perkeretaapian. Atas dasar Peraturan Pemerintah tersebut, Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun hadir sebagai salah satu game changer. PPI Madiun adalah salah satu Perguruan Tinggi Kementerian Lembaga (PTKL) dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan, yang  menyelenggarakan Pendidikan vokasi Diploma III (DIII) dan juga Pendidikan dan pelatihan teknis bidang perkeretaapian untuk regulator, operator perkeretaapian dan Masyarakat. PPI Madiun merupakan kampus vokasi yang fokus pendidikannya pada ilmu teknologi  perkeretaapian, dimana telah meluluskan lebih dari 1.000 alumni yang tersebar dan telah bekerja di berbagai sektor perkeretaapian diantaranya operator, regulator perkeretaapian dan Industri perkeretaapian seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten dan Kota hingga perusahaan kereta api lainnya, mulai dari pengembangan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Jakarta, LRT Palembang, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), PT. Industri Kereta Api (INKA) dan PT. Celebes Railway Indonesia (CRI) serta PT. Len Railways Indonesia.
PPI Madiun tidak hanya mencetak lulusan yang siap kerja, terampil namun juga prima, profesional dan beretika serta memastikan mereka memenuhi standar kompetensi global dimana setiap lulusan dibekali dengan sertifikat pendamping ijazah yaitu sertifikat keahlian dan sertifikat kecakapan yang diterbitkan oleh direktorat jenderal perkeretaapian.  Untuk meningkatkan kompetensi taruna/i, beberapa strategi telah dilakukan antara lain:  Penguatan tenaga pengajar dosen dan instruktur  dimana dosen-dosen PPI Madiun tidak hanya bergelar S2, tetapi juga S3 dan beberapa sedang menempuh pendidikan S3. Terdapat juga yang telah mengikuti  pendidikan dan pelatihan ilmu perkeretaapian di Jerman, Swedia, dan Korea Selatan serta negara dengan teknologi perkeretaapian maju lainnya.
Untuk kurikulum yang di berikan kepada taruna/i menekankan kepada penerapan keterampilan praktis dan pengetahuan yang spesifik sesuai program studinya, disamping itu  taruna/i tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjalani praktek dengan fasilitas operasi kereta api yang memadai. Fasilitas penunjang pembelajaran yang ada di PPI Madiun meliputi rel kereta api sepanjang 2,5 km, stasiun kereta api, sarana kereta api diesel, laboratorium persinyalan dan simulator kereta cepat serta simulator kereta tanpa masinis  atau Grade of Automation 3 (GoA3), serta Praktek Kerja Lapangan (PKL) di operator, perkeretaapian dalam dan luar negeri. Dari sisi penjaminan mutu atau akreditasi lembaga, PPI Madiun yang terdiri dari 4 program studi yang terdiri dariProdi Manajemen Transportasi Perkeretaapian (MTP), Prodi Teknologi Elektro Perkeretaapian (TEP), Prodi Teknologi Mekanika Perkeretaapian (TMP) dan Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian (TBJP) sudah terakerditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik dengan menyandang predikat unggul untuk seluruh program studi.
Kontribusi PPI Madiun dalam dunia kerja Saat ini tercatat hampir 200 alumni PPI Madiun bekerja di PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan di PT. KAI sebanyak 157 orang dan selebihnya tersebar di beberapa stakeholder perkeretaapian.
Salah satu lulusan PPI Madiun, Angkatan 2 lulusan tahun 2018 yang kini bekerja di "Etihad Rail" Doni Setiawan sebagai Freight Facilities Controller mengatakan "PPI Madiun memberi saya bekal ilmu dan pondasi yang kuat untuk berkarier di industri perkeretaapian, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam membangun kedisiplinan dan profesionalisme. Ilmu yang saya pelajari sangat relevan dan aplikatif, bahkan saat saya bekerja di sektor perkeretaapian internasional" Untuk penguatan kompetensi, PPI Madiun juga berkolaborasi dengan Dunia usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk pelaksanaan PKL/magang, penelitian maupun kajian studi pengembangan perkeretaapian. Kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi juga telah dilakukan diantaranya adalah : a. Bekerjasama dengan UTHM (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia) tentang On Academic, Research And Development Collaboration; b. Southwest Jiaotong University, P.R. China; c. Tianyou Jingtie Engineering Consulting Co. LTD. Kedepan PPI Madiun berencana memperluas jejaring dengan industri dan perguruan tinggi internasional lainnya agar lulusannya semakin kompetitif. Â kehadiran PPI Madiun membuktikan bahwa pendidikan vokasi adalah kunci kemandirian SDM perkeretaapian Indonesia. Dengan lulusan yang mumpuni, keberadaan SDM perkeretaapian di indonesia bukan lagi sekadar mimpi, tetapi kenyataan yang sedang dibangun oleh PPI Madiun. Hal ini menunjukan bahwa PPI Madiun tidak hanya menjadi kampus vokasi biasa, tetapi pusat unggulan pendidikan dan pelatihan perkeretaapian di Indonesia. Ini adalah bukti nyata bahwa perguruan tinggi dibawah Kementerian perhubungan berkontribusi dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja di sektor perkeretaapian.
-Handoko-
Dosen PPI Madiun & Poltrada Bali
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI