Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Soju Memperkuat Relasi?

5 November 2020   20:47 Diperbarui: 5 November 2020   20:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kalian yang sering menonton drama Korea, kalian pasti sudah sering lihat adegan yang dimana para pemainnya sering minum minuman keras yaitu soju, minuman tersebut merupakan minuman keras yang berasal dari Korea Selatan.

Dalam setiap drama Korea selalu ada adegan tersebut, dan hal ini sudah menjadi budaya orang Korea dan telah melekat di dalam lingkungan mereka, bukan hanya sebuah drama tetapi dalam kehidupan nyata juga mereka melakukan hal yang sama. Soju biasanya diminum bersama saat pertemuan, entah pertemuan antara atasan dan bawahan maupun pertemuan antar keluarga.

Kegiatan minum bersama ini dikenal dengan sebutan yang hanya dikenal oleh masyarakat Korea yaitu hoesik. Budaya ini dipercaya dapat mempererat hubungan antar sesama serta dapat membuat orang lain saling mengenal lebih dalam dengan rekan minumnya ataupun rekan kantornya, namun sejauh ini belum terdapat beberapa kasus yang menyebabkan kematian akibat adanya budaya tersebut, karena orang Korea mereka benar-benar menikmati hidangan tersebut dengan tata karma yang diatur oleh mereka, karena ada pepatah kuno dalam bahasa Korea yang berbunyi “Il bul, sam so, o ui, chil gwa” yang memiliki arti dan makna bahwa saat mereka duduk di meja sampai saat menuangkan, menawarkan, menerima dan meminum alkohol harus tetap menjaga sopan santun, maka dari itu kemungkinan untuk terjadi kasus dan konflik sangatlah minim (Gensindo, 2020).

Hal ini sama seperti identitas budaya yang dimana suatu identitas budaya hanya dapat diperoleh dari interaksi antar anggota kelompok, contohnya keluarga, teman sebaya dan teman kantor (Samovar, Porterm & McDaniel, 2010, h. 259). Secara tidak disadari masyarakat Korea Selatan telah membentuk identitas budaya mereka agar dikenal oleh budaya orang lain. Ditambah lagi dengan ditampilkan di berbagai drama Korea, maka orang lain dengan gampang akan mengenal apa saja budaya dan kebiasaan orang Korea. Keluarga dan masyarakat sangat berperan penting dalam membentuk identitas budaya suatu daerah maupun Negara.

Namun, budaya orang Korea belum tentu dapat disetujui oleh budaya orang lain, contohnya seperti budaya orang Indonesia yang dimana jika setiap pertemuan terdapat minuman maka hal ini akan dipandang buruk oleh orang yang melihat aksi mereka, misalkan sekelompok pertemanan perempuan jika sedang berkumpul mereka tidak mungkin akan minum ditempat umum dan memamerkan hal tersebut di depan orang-orang yang tidak dikenal maupun yang dikenal, karena mereka ingin menghindari pandangan yang buruk dari orang lain terhadap mereka. Hal ini sama seperti yang dijelaskan pada bagian kompetensi dan identitas dalam interaksi antar budaya yang dimana menjelaskan bahwa budaya telah membentuk pemahaman dan ekspektasi seseorang terhadap perilaku komunikatif yang sesuai untuk berbagai lingkungan sosial, namun sesuatu yang dianggap pantas di satu budaya belum tentu dapat dianggap pantas dibudaya orang lain (Samovar, Porterm & McDaniel, 2010, h. 262) . Karena setiap persepsi dan ekspektasi seseorang itu berbeda-beda dan kita tidak boleh menyalahkan persepsi orang lain, kita hanya perlu saling menghargai.

Sumber :

Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel. (2010). Komunikasi Lintas Budaya (edisi ke-7). Jakarta: Salemba Humanika.

Safryiantini, S. (2020). Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika. < https://gensindo.sindonews.com/berita/2436/1/mengenal-hoesik-budaya-minum-ala-korea-selatan-yang-penuh-etika?showpage=all >

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun