Sistem Pembelajaran Daring di Pedalaman Papua, Yakin Bisa Diterapkan?

Toh masih pedalaman. Walaupun masih pedalaman, kapal dan pesawat perintis ketika kasus corona belum sebanyak ini saja sudah ada yang orang dalam pemantauan (ODP) dan berakhir di bawa ke kota untuk diperiksa lebih lanjut. Masyarakat yang tinggal di pedalaman lebih takut terkena virus dan memilih berdiam diri di hutan alias tidak kemana-mana selama itu.

Kebutuhan pangan bisa mengolah hasil alam yang ada. Sagu, ubi, babi, sayur-mayur, dan lain lain yang ada disana. Guru pun tidak ada tugas yang dibuat atau rekap nilai. Dihari normal saja banyak yang tidak masuk sekolah dan seketika rajin di waktu ulangan semester. 

Ketinggalan banyak pelajaran itu pasti, namun pembelajaran tetap berjalan sebagaimana waktu yang ditentukan. Kita tidak bisa menyamaratakan setiap individu, dan bukan berarti semua malas untuk belajar, beberapa diantara mereka seperti itu layaknya kita di lingkungan sekitar.

Tidak semua kesulitan daring yang kalian alami itu sulit selama tersedianya sinyal internet dan listrik yang nyala setiap saat. Bukan berarti membandingkan, namun berbagai masalah yang dihadapi setiap lingkungan berbeda dengan yang lain. 

Apalagi bagi yang belum terkena PLN dan hanya menggunakan diesel setiap hari sekitar pukul 17.00 hingga pukul 23.00 saja demi menghemat bahan bakar, itupun bagi yang punya diesel atau yang nyambung dengan aliran listrik. 

Mengatasi masalah pendidikan salah satunya dengan tayangan disalah satu stasiun televisi berupa materi pembelajaran cukup efektif bagi mereka yang memiliki televisi di rumah atau setidaknya rumah tetangga yang memiliki televisi dan listrik yang jarang padam. 

Tingkat belajar seseorang akan bertambah selama adanya fasilitas yang menunjang, begitupun sebaliknya. Masalah wabah ini sebenarnya bukanlah satu-satunya masalah yang dialami saat ini, masalah sosial dan juga kekerasan pun sering berhadapan dengan peserta didik dirumah. Bagaimana pun setiap peserta didik memiliki beraneka ragam latar belakang dan masalah yang harus dihadapinya.

Pendidikan adalah hak setiap manusia, pentingnya mencari solusi agar peserta didik tidak tertinggal dalam memenuhi kebutuhan pendidikannya walaupun sekolah dirumahkan adalah masalah kita semua secara tidak kita sadari. 

Tidak bisa dipungkiri sekolah adalah salah satu jalan bagi kita semua untuk mencapai harapan. Semoga perhatian pendidikan pada Papua khususnya pedalaman lebih dekat dengan mereka, dengan pendidikan yang baik dan benar adalah salah satu cara membangun Papua yang kaya akan keindahan alamnya. Semoga Tuhan memberikan peserta didik niat, motivasi, dan semangat yang kuat untuk meraih apa yang mereka harapkan.