Siapa tahu malah disangka menyaingi, padahal bukan, tetapi hendak mempersatukan keduanya agar baik kembali.
Jauh sebelum pandemi, sebagai guru Paud, setiap hari ketika mengajar saya pun selalu menemukan kelakuan anak-anak yang selalu bertengkar. Orang tua selalu bilang :Â
"Namanya juga Anak-anak!"
Entah memperebutkan mainan, entah berebut teman, berebut tempat duduk, sampai berebut gurunya sendiri. Hahaha
Yang lebih parah lagi, anak-anak yang bertengkar, eh malah orangtuanya juga ikutan bertengkar gara-gara anaknya.
Padahal anak-anak akan cepat berbaikan dan bermain bersama temannya kembali, sedangkan orang tua tidak semudah itu dan sulit untuk akur kembali.
Sebagai Pendidik juga kita selalu mengarahkan perilaku anak supaya berbuat baik. Selanjutnya jika mereka tetap bertengkar, selalu diberi kesempatan untuk saling memaafkan dan berbaikan kembali.
Mempersatukan persepsi "berbuat baik terhadap sesama teman"Â di kalangan anak usia dini memang tidak mudah.Â
Tetapi tetap harus dilakukan karena untuk bekal kehidupan mereka dikemudian hari agar terbiasa berlaku baik terhadap sesama manusia, tidak peduli dari sifat atau latar belakang manapun, terhadap alam dan lingkungannya.
"Setiap benda ada gunanya, betapapun rendahnya setiap hal punya tempatnya di alam ini" ( Anonymous)
Manusia, adalah mahluk sempurna. Bukan berarti tiada cacat dan tiada salah. Begitupun saya dan kalian semua.