Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ausbildung in Germany, Apakah Menjadi Solusi Pengangguran Milenial Masa Kini?

17 Februari 2020   22:57 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:02 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://bahasajermancirebon.blogspot.com/

"Bingung setelah lulus SLTA/SMK lanjut kuliah atau tidak ya? Inginnya sih kuliah sambil kerja"

Begitulah pemikiran kaum muda yang baru lulus sekolah SLTA/SMK ketika menghadapi dilema dan problematika pada pilihan hidup kedepannya, kuliah adalah jalan yang tentunya tidak mudah dan tidak semua orang mampu merealisasikannya mengingat biaya yang tidak murah dan juga memerlukan daya tahan hidup yang ekstra untuk mencapai impian tersebut.

Indonesia adalah negara terkaya dan terluas di wilayah Asia Tenggara, selain itu jumlah populasi penduduknya yang juga padat menambah rentetan jumlah pengangguran - pengangguran yang lahir setelah mereka keluar dari sarana pendidikan baik itu SLTA/SMK/Sederajat ataupun fakultas perguruan tinggi yang memang tidak tersalurkan dengan baik.

Tidak linearnya pendidikan yang diambil terlahir dari sistem pendidikan yang ada cenderung membuat tidak nyambungnya sekian jurusan dan manajemen yang ada dan tetap melahirkan generasi-generasi ribuan bahkan jutaan pelajar dan mahasiswa yang keluar setelah menempuh pendidikan di negara ini setiap tahunnya dan menjadi pengangguran, tidak bisa tidak.

Selain mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompetensi serta lapangan pekerjaan yang luas kiranya negara kita ini membutuhkan suatu perubahan-perubahan wajah dalam sistem pendidikannya serta penyaluran tenaga kerja setelah jutaan warga negaranya lulus dari pendidikan atau perkuliahannya dari tahun ke tahun.

Ketika wajah negara yang tidak bisa menunjukan ekspresinya dalam menangani jutaan antrian sang pencari kerja maka perintah Jerman khususnya melakukan kerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam hal penanggulangan sumber daya manusia yaitu pengangguran di usia produktif.

Pemerintah Jerman memiliki sedikit penduduk rentang usia 15-19 tahun baik itu laki-laki atau perempuan dengan hanya sekitar 5juta jiwa saja penduduknya, lain halnya dengan Indonesia yang mempunyai 25juta jiwa lebih penduduk rentang usia tersebut. Hal ini tentu saja menjadi perhatian lebih bagi Jerman untuk merekrut tenaga pelajar sekaligus pekerja yang berasal dari Indonesia.

Di Jerman biaya hidup, pendidikan bahkan sampai pengangguran di tanggung oleh negara, oleh karena itu mereka memiliki kecukupan hidup yang layak populasi penduduk yang sedikit sehingga mereka kekurangan tenaga pekerja di sana. Menarik bukan? Dengan kurangnya pelamar pekerjaan dari lowongan yang di sediakan mereka sangat berbanding terbalik dengan kondisi negara kita yang berjibun - jibun pelamar kerja yang tertolak ketika melamar dan membutuhkan pekerjaan.

http://bahasajermancirebon.blogspot.com/
http://bahasajermancirebon.blogspot.com/

Ausbildung in GermanyAusbildung adalah program keterampilan yang setara dengan D3 pendidikan, dan juga salah satu atau suatu jalan menuju Negara Jerman, selain cara untuk mendapat pengakuan untuk bekerja di sana program ini juga bermanfaat bagi mereka yang mengejar karier dan cita-cita kuliah sambil bekerja di Jerman karena di sana semua sarana dan fasilitas sekolah dari mulai prasekolah, sekolah dasar hingga perguruan tinggi itu gratis alias tidak bayar, hal ini sangat berbanding terbalik dengan situasi pendidikan di negara kita.

"We are the shortcut to Germany"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun