Mohon tunggu...
Hana Indah
Hana Indah Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah anak perempuan terakhir dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kesuksesan dalam Hidup "Penuh Tantangan"

17 Desember 2017   14:27 Diperbarui: 17 Desember 2017   14:32 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak orang berpendapat bahwa kesuksesan terbesar adalah ketika kita berhasil mencapai impian-impian kita. Berhasil mencapai impian disebut sebagai sebuah kesuksesan karena untuk meraih satu saja impian  diperlukan banyak perjuangan. Semakin kita gigih memperjuangkan deretan target-target yang disebut dengan impian, bisa dibilang semakin berhasil kita meraih kesuksesan.

Saya adalah satu dari miliaran manusia yang berlomba meraih impian-impiannya. Ketika duduk di bangku taman kanak-kanak, seorang guru yang baik hati bertanya pada Saya "Kalau besar nanti, kamu mau jadi apa?". Dengan penuh semangat Saya menjawab "Saya mau jadi guru!". Saya kira keinginanku saat itu hanyalah keinginan seorang anak kecil saja, keinginan yang lahir karena terkagum-kagum oleh para pendidiknya.

Setelah lulus dari taman kanak-kanak, Saya melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah dasar. Seragam merah-putih yang Saya kenakan dan para pengajar yang terlihat sangat menyenangkan semakin membuatku ingin menjadi seorang guru yang hebat. Bagiku guru yang hebat adalah pengajar yang tanpa tanda jasa.

Setelah enam tahun mengenyam pendidikan sekolah dasar, Saya pun hijrah menjadi seorang siswi sekolah menengah pertama. Saat itu Saya mulai melihat dunia dengan lebih luas lagi. Banyak hal yang baru Saya kenal. Impian teman-temanku sangat beragam dan mengagumkan. Ada yang ingin menjadi dokter, polisi, pilot, pegawai kantoran,dan masih banyak lagi. Saat tu Saya mulai merenungi impianku, menjadi guru atau pegawai kantoran. Tiba-tiba pandanganku tentang cita-cita yang awalnya terang-terang saja menjadi abu-abu dan membingungkan.

Tiga tahun setelah pertama kali Saya memakai seragam putih-biru, Saya menjadi siswi di sebuah sekolah menengah atas di kota pelajar, Yogyakarta. SMA adalah posisi paling membingungkan dalam hal menentukan arah selanjutnya. Mau jadi apa nanti? Mau melanjutkan pendidikan dimana? Apa pekerjaan yang paling menjanjikan? Ada banyak pertanyaan dalam benakku. Saat itu Saya melirik satu profesi yang cukup diminati khalayak ramai akhir-akhir ini, menjadi seorang Sayantan. Membayangkanku meninggalkan rumah dengan seragam rapi dan pergi ke kantor atau perusahaan tampaknya sangat menyenangkan. Saat itu Saya mulai yakin pada tujuanku, seorang pegawai kantoran.

Sepertinya filosofi hidup yang selalu berkelak-kelok itu benar. Ketika Saya menjadi seorang pelajar SMA yang disibukan dengan banyak ujian dan pendaftaran kuliah, Saya menemukan persimpangan lagi.  Ibu menyarankan saya untuk menjadi guru agar bisa membanggakan bapak karena dulu beliau juga merupakan seorang guru sekolah dasar di Cirebon. Lagi-lagi pikiranku dipenuhi oleh banyak pertimbangan hingga akhirnya Saya memutuskan untuk menjadi seorang guru sekolah dasar. Saya memantapkan pilihan ini karena menurut saya seorang guru adalah pendidik yang utama untuk yang pertama. Setelah benar-benar yakin dengan pilihanku, Saya memilih Universitas Ahmad Dahlan sebagai tempatku mengenyam ilmu selanjutnya, tempatku dididik untuk menjadi seorang pendidik yang berkualitas.

Salah satu pencapaian saya saat ini Saya sedang menyandang status sebagai seorang mahasiswi pendidikan guru sekolah dasar di Universitas Ahmad Dahlan. Bangga bisa menjadi bagian dari institusi tersebut. Suatu tempat yang untuk mencapainya dibutuhkan perjuangan, suatu tempat untuk saya mencapai impian yang selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun