Mohon tunggu...
Hana MarthaMahdiyya
Hana MarthaMahdiyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Hobi saya adalah shopping, saya menggagumi dunia politik dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Cara Yakinkan Generasi Muda untuk Peduli Politik?

27 Mei 2023   15:53 Diperbarui: 27 Mei 2023   16:02 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hal ini perlu kita cermati lebih dalam karena telah terjadi transisi fase dari masa lalu ke masa sekarang, apalagi sekarang bangsa kita berada pada tahap keempat industrialisasi. Hal ini patut kita hormati karena dapat bermanfaat dalam mengatasi kesulitan zaman yang semakin maju. Indikator kunci era industrialisasi ini, bagaimanapun, adalah bagaimana bangsa kita merespon isu-isu kontemporer dan upaya yang harus dilakukan untuk dapat bersaing di skala dunia. Pada fase industrialisasi keempat, yang juga dikenal sebagai fase digitalisasi, setiap aktivitas masyarakat mulai memanfaatkan sistem otomasi yang dapat membantu kebutuhan sehari-hari. 

Setiap lapisan masyarakat kini dihadapkan pada persoalan baru akibat perubahan paradigma tersebut, termasuk generasi emas Indonesia yang selalu dibanggakan, yaitu generasi millennial. generasi yang sangat individual, bergantung pada teknologi, dan tidak tertarik pada politik. Pemahaman generasi milenial tentang politik, khususnya dalam tindakan mewujudkannya, tidak bisa dinilai secara langsung. Generasi milenial memiliki kecenderungan untuk mengasosiasikan politik dengan tradisionalis atau generasi jadul. Setuju atau tidak, pendidikan politik harus diberikan mengingat ciri-ciri generasi milenial yang mayoritas memiliki kecenderungan apatis terhadap politik.

Diera digitalisasi yang semakin maju dan canggih ini, banyak anak muda yang  melihat politik itu semakin berbeda. Ada penelitian yang mengatakan anak muda jaman sekarang itu tidak peduli dengan politik, tetapi menurut beberapa orang yang terjun langsung ke lapangan, mereka melihat banyak anak muda khususnya mahasiswa yang hadir dan mengikuti seminar kebangsaan dalam topik pembahasan politik. Kuncinya memang bagaimana kita menunjukkan politik bukan hanya sekedar ribut-ributnya elit saja, tetapi politik sebagai rangkaian kebijakan publik yang berpengaruh disetiap lini kehidupan kita. 

Politik bukan hanya berpengaruh ketika 5 tahun sekali kita melakukan pemilu atau pada saat kita memilih pemimpin daerah, tetapi politik itu artinya setiap hal yang menyangkut hidup kita dari mulai kita belum lahir sampai kita mati, seluruh aspek kehidupan kita akan selalu diatur oleh politik.

Pada realitanya banyak orang yang memandang politik bukan dari kebijakan publiknya, tetapi dari keributan elit-elit di negara ini. Hal ini seolah-olah dijadikan patokan oleh anak muda, sehingga wajar saja kalau banyak yang bilang anak muda tidak peduli dengan politik. Padahal menurut beberapa sudut pandang memang sebagian anak muda itu apatis, tetapi apatisnya itu tetap kritis. Mereka memisahkan urusan politik dan sosial, tetapi pada dasarnya kedua hal itu tidak dapat dipisahkan. Karena secara tidak sadar ketika kita melakukan urusan sosial, kita itu juga sekaligus melakukan urusan politik. Tetapi memang sulit untuk membuat anak muda tidak melihat politik sebagai sesuatu yang menjengkelkan. 

Politik memiliki reputasi sebagai orang yang tidak jujur, jahat, dan penuh intrik. Misalnya, setiap kali seseorang atau kelompok ingin mencapai niat mereka dalam mencapai tujuan mereka, mereka sering melampaui, bahkan bertentangan dengan norma dan standar sosial. Namun, karena politik adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari, itu tidak selalu berarti buruk. Mengingat politik adalah upaya untuk hidup bahagia.

Tetapi memang susah dalam meyakinkan anak muda untuk peduli politik, karena dalam realitanya saja banyak pelaku politik yang sering kali mengatasnamakan kita ketika mengambil berbagai keputusan hanya untuk memperkaya diri atau kelompoknya. Namun wajar saja jika sebagian anak muda mengartikan politik dengan sebelah mata, karena sehari-harinya yang dilihat juga tingkahlaku elit negara yang seperti itu. Maka dari itu peran generasi muda diera yang serba tidak kondusif ini sangat diperlukan dalam hal peduli politik. Kita sebagai generasi muda hanya berbekal suara, karena suara kita sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa ini.

Di negara ini sangat dibutuhkan pemikiran-pemikiran generasi muda yang kritis akan politik. Oleh karena itu, sudah selayaknya memberikan pendidikan atau sosialisasi politik kepada generasi muda. Pendidikan politik yang ditawarkan mencakup pendidikan politik yang luas dalam kehidupan sosial atau sosiologi politik juga, sehingga generasi muda dapat memiliki pemahaman tentang bagaimana responsif terhadap kondisi masyarakat. Generasi muda diharapkan dapat mengkaji persoalan politik di negeri ini dengan lebih terbuka mengingat berbagai kerawanan politik yang ada di bangsa ini dan kerasnya reformasi yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, kualitas generasi muda tidak hanya menonjol di ranah non-politik; mereka bahkan mungkin bisa menjanjikan lebih banyak di bidang politik.

Indonesia sangat membutuhkan generasi muda yang bersemangat untuk bekerja sama memajukan bangsa melalui politik. Para pemuda ini memiliki kekuatan untuk mengubah ideologi partai politik, dan mereka juga dapat menginspirasi generasi berikutnya untuk mengambil tindakan signifikan atas nama Indonesia, rakyatnya secara keseluruhan, dan generasi mendatang. Tanpa partai politik, demokrasi tidak mungkin terjadi. Anda pasti akan menghadapi rintangan-rintangan, dan ribuan kegagalan lainnya di awal upaya, tetapi ini semua adalah kejadian umum dalam sebuah konflik. Dalam hal perubahan politik di Indonesia, semangat dan keuletan generasi muda akan menandai titik balik baru. Ubah setiap sumber daya yang menyimpang dari jalurnya, agar setiap orang dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik. Dan dari mereka akan muncul generasi muda yang bersemangat mewujudkan demokrasi.

Pada era yang tidak menentu ini, generasi muda harus benar-benar mengikuti dan beradaptasi satu sama lain, karena generasi muda diperlukan untuk memiliki banyak inovasi dan diperlukan kolaborasi ilmiah. Di usia tersebut, generasi muda juga dituntut untuk mengikuti era dunia politik. Generasi muda harus memahami bahwa politik bukan hanya tentang kekuasaan tetapi juga memiliki peran penting dalam masyarakat dan negara, dan terlalu banyak kekuasaan itu buruk.

Namun, dalam hal ini, tidak ada kesadaran politik di kalangan generasi muda. Mereka kurang peduli dengan politik dan lebih fokus pada kepentingan dan kesenangan mereka sendiri. Karena kebanyakan orang terlalu lamban untuk membawa berita atau informasi dari surat kabar atau buku, media sosial merupakan sumber pendidikan politik yang lebih mudah diakses dan "up to date" daripada surat kabar. Sekali lagi, generasi muda akan memikul harapan bangsa di pundak mereka sebagai generasi penerus tonggak pembangunan. Oleh karena itu, dengan semangat dan keuletan generasi muda Indonesia, politik akan berubah menjadi lebih baik di masa depan sehingga mereka benar-benar dapat membangun negara sipil yang jujur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun