Keterlibatan sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam aksi Parade Kebhinnekaan yang digelar di Car Free Day (CFD) di Bundarah HI pada Minggu 4 Desember 2016 belumlah usai.
PB HMI sendiri ketika itu sudah menerima rekomendasi tim pencari fakta (TPF) tentang siapa saja yang terlibat serta mempertimbangkan sanksi terhadap para kader yang terlibat itu.
Kemudian terindikasi bahwa Fungsionaris Badan Koordinasi (Badko) Jabodetabeka Banten yang dipimpin oleh Roby Sjarir, dan Badko Jawa Barat pimpinan Achyar Ar Rasyid terlibat dalam aksi 412.
Namun dalam proses tersebut hanya Roby Sjahrir lah yang ditimpal dengan hukuman sebab bersangkutan telah melanggar Anggaran Dasar HMI Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan Anggaran Rumah Tangga Pasal 7. Sedangkan Achyar Ar Rasyid dengan segenap kekuatannya dapat mengelak sedemikian rupa.
Bahkan saat ini, tanpa hadangan sedikitpun, ketua badko itu dapat melanglang buana mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PB HMI. Bagaimana mungkin organisasi sebesar HMI akan dipimpin oleh oknum 412?. Belum lagi jikalau isu keterlibatannya sebagai antek-antek salah-satu partai juga benar adanya.
HMI adalah organisasi independen yang harus senantiasa dirawat, bukan dirusak apalagi dinistakan namanya oleh oknum-oknum haus kuasa.
Akhirnya, keadilan serta penguatan konstitusi harus kembali kita dorong. Sebab, bagaimanapun lincahnya seorang Achyar, Ia tetaplah pelaku 412 yang mencoreng nama baik Organisasi kita.