Mohon tunggu...
Hamsikul Ibad
Hamsikul Ibad Mohon Tunggu... Editor - Hobi membaca

Saya menyukai membaca dan berpetualang. tantangan adalah sebuah seni untuk meningkatkan kapasistas diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Meningkatkan Penjualan dengan Strategi Pemasaran Digital pada Produk Tahu Tek di Masa Pandemi Covid-19

12 September 2021   12:30 Diperbarui: 12 September 2021   12:43 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Wabah Covid-19 di Indonesia pertama kali di indentifikasi pada bulan Maret 2020 membuat seluruh kehidupan masyarakat Indonesia mengalami banyak perubahan dalam bidang sosial, Ekonomi dan pendidikan. Dampak pandemi menjalar keseluruh elemen baik pemerintahan maupun masyarakat, khsusunya  masyarakat Kelurahan sumbersari menerima dampak Covid-19 salah satunya yaitu pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dampak yang dirasakan pada UMKM antara lain mulai dari berkurangnya konsumen dan menurunya daya penjualan produk.

Kelurahan sumbersari  merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten  Jember, Jawa Timur. Kelurahan sumbersari terdiri berdampingan dengan Kelurahan Tegal Gede , Kelurahan Kebonsari , Kelurahan Wirolegi dan Kelurahan Patrang. Kelurahan sumbersari memiliki ekonomi yang kuat dikarenakan berada pada tengah tengah kota kabupaten jember.

Pada KKN Back To Village III Universitas Jember, saya memilih tema "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19", dimana sasaran saya merupakan pelaku usaha Tahu Tek  yaitu. Tahu tek merupakan usaha kecil yang dijual oleh salah satu warga kelurahan sumbersari dengan komposisi lontong (Nasi dikukus mengunakan pelepah pisang), Tahu, telur, dan Sambal kacang.

Keunggulan yang dimiliki oleh usaha tahu tek ini yaitu terdapat pada bumbu yang memiliki rasa yang khas. Selain itu produk tahu tek memiliki keunikan pada pelengkap tambahan dari produk ini dengan adanya kecamba dan tahu yang di lumuri oleh telur ayam.  Sebelum wabah Covid-19 melanda, produk tahu tek ini dipasarkan di sekitar kampus universitas jember dan disalah satu kantin fakultas sehingga omset yang didapat cukup besar karena produk dari UMKM ini banyak peminatnya.

Tetapi semenjak adanya Covid-19, omset yang diterima oleh produk tahu tek menurun secara drastis dikarenakan konsumen utamanya adalah mahasiswa, hal ini dikarenakan Pemberlakuan Pembelajaran Daring dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menyebabkan kampus tutup sehingga merubah penjualan disekitar kampus untuk mempertahankan usaha di masa pandemi ini. Penurunan omset yang terjadi pada usaha produk tahu tek ini cukup besar sehingga mengakibatkan menurunnya proses produksi.

Dari hasil wawancara yang saya dapatkan pada produk usaha tahu tek mengalami mengalami penurunan omset yang cukup besar akibat adanya pandemi Covid-19 dan kadang melakukan usaha dalam 1 minggu 2 kali saja,  sehingga saya mencoba membantu pelaku usaha tahu tek dalam kegiatan edukasi pemanfaatan media sosial melalui media sosial Instagram dan whastapp sebagai media pemasaran digital.


Saya membantu pelaku usaha produk tahu tek membuat foto dan video produk yang menarik untuk pemasaran produk pada media sosial Instagram dan whastapp, dan mendampingi pelaku usaha untuk melakukan pemasaran secara online dan melakukan pendampingan berupa pelatihan pelatihan.

Selain itu saya mengajak pengelolah untuk berinovasi untuk mengembangan  produk seperti memberi  varian pada toping dengan menambahkan beberapa toping pada produk tahu tek, seperti penambahan pentol dan kripik gurih sebagai pelengkap produk tahu tek selain itu saya melakukan pembaruhan pada kemasan dengan menabah menambahkan logo di kemasan sehingga terkesan elegan dan keren. Hingga nantinya bisa menarik pelanggan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun