Mohon tunggu...
Lana Hamimatul Auliyah
Lana Hamimatul Auliyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metode Menghukum Anak yang Benar dan Efektif

29 Oktober 2017   00:22 Diperbarui: 29 Oktober 2017   01:34 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mendidik dan mengajar anak yang masih dalam proses tumbuh kembang, ada-ada saja hal yang terkadang dialami para orang, kadang tingkah laku yang begitu polos dan lucu membuat hati para orang tua semakin cinta dan sayang kepada buah hatinya.

Namun adakalanya anak menunjukkan/melakukan sikap dan perbuatan yang terkadang membuat para orang tua menjadi jengkel dan emosi, jikalau hal ini sudah terjadi, maka para orang tua terkadang akan menghukuman anak-anak mereka.

Biasanya orang tua memberi hukuman pada anak mereka dengan menggunakan dalih untuk kebaikan, seperti agar anak tidak mengulangi kesalahan yang sama sehingga anak bisa lebih maju dan lebih berguna bagi lingkungan dimana anak itu berada.

Namun masalahnya, menurut sebuah penelitian,70-90% orang tua mengaku bahwa mereka pernah memberikan hukuman secara fisik pada saat anak melakukan kesalahan. Padahal sudah banyak psikolog yang melarang para orang tua untuk menghukum anak secara fisik, karena hal itu dapat berujung pada kekerasan fisik.

Jadi bagaimana baiknya tips dalam memberi hukuman/menghukum anak agar bisa mendidik anak menjadi lebih baik? berikut ulasan tentang metode dalam menghukum anak yang benar dan efektif:

  • Tenangkan Diri Anda

Apabila anda sedang marah, ingin meledak dan memukul anak anda, tahan dan tarik nafas, serta masuk ke kamar terlebih dahulu. Anda dapat berwudhu, berzikir atau dengan cara apa saja yang dapat menenangkan diri. Setelah anda tenang, biasanya anda akan mepunyai solusi yang lebih baik untuk menghadapi anak anda. Kemudian diskusikan dengan anak anda mengapa perbuatannya salah, dan minta anak untuk menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan.

  • Berani Mengakui Kesalahan, Meminta Maaf dan Tidak Mengulanginya Lagi

Saat ia melakukan kesalahan, sebaiknya Anda tidak hanya terfokus pada jenis hukuman yang pantas diberikan padanya saja, namun juga melatih mentalnya agar ia menyadari perbuatannya dan konsekuensi yang harus ditanggungnya. Bagaimana caranya?

Yang perlu dilakukan pertama kali saat anak berbuat salah adalah ajari mereka untuk dapat berani mengakui kesalahannya sehingga ia tidak melempar kesalahan pada orang lain sehingga masalah akan dapat dengan cepat diselesaikan. Ketika ia sudah berani mengakui kesalahannya, maka selanjutnya ajarkan anak Anda untuk berani meminta maaf pada orang yang sudah disakitinya.

Hal ini akan melatih mentalnya untuk memiliki sikap berani bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri. Setelah mengakui dan meminta maaf, latih juga ia untuk berjanji agar tidak mengulangi perbuatannya lagi dengan tujuan agar ia berpikir dulu sebelum melakukan apapun.

  • Tetapkan Hukuman Bersama

Batasan dan jenis hukuman sebaiknya ditetapkan bersama anak-anak. Ajak mereka untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan batasan perilaku mereka dan hukuman apa yang akan mereka terima jika melanggar kesepakatan. Dengan cara ini diharapkan anak bisa memiliki rasa tanggungjawab atas kesepakatan yang dibuat.

  •  Jelaskan Alasan Kenapa Anak Tersebut Dihukum

Terakhir, cara menghukum anak yang benar dan mendidik adalah dengan menjelaskan kepada sang anak tentang alasan kenapa dia dihukum. Misalnya saja anda mengatakan "Ayah/Ibu menghukummu bukan untuk melihatmu menjadi buruk, tetapi agar kamu menjadi anak yang lebih baik lagi", Cobalah untuk menjelaskannya dengan perasaan yang penuh cinta dan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun