Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Timbal Balik Hubungan Anak dan Orangtua

15 Februari 2023   19:57 Diperbarui: 15 Februari 2023   19:59 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada hubungan Istimewa dan rahasia antara anak dan orang tua (sumber gambar: Hamim Thohari Majdi)

TANGGUNG JAWAB NORMATIF

Kedua orang tua memiliki tanggung jawab nurmatif kepada anak-anaknya, sebagai konsekuensi logis sebagai orang tua, utamanya sang ibu yang memiliki jalur lurus dan hubungan langsung dengan anak yang terpisah antara tali pusar anak dan rahimnya. Inilah kemudian menjadikan aanak dan ibu tak bisa terpisahkan sepanjang masa.

Walau bapak tidak turut mengandung dan merasakan betapa beratnya menjalani masa pengandungan, namun tanggung jawabnya lebih besar. Sebagaimana pesan moral bahwa lelaki adalah pemimpin atas kaum perempuan, ayah adalah pemimpin keluarga. Karenanya itu sang ayah harus memastikan seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi dan dalam keadaan baik-baik semuanya.

Kewajiban normatif orang tua terhadap anaknya mana kala anak masih belum dewasa dan belum bisa mandiri. Seperti halnya yang terjadi dalam masyarakat orang tua harus mampu menjadikan anak-anaknya tumbuh sehat dalam masyarakat dan jiwanya juga sehat.

KAPAN KEWAJIBAN ANAK HARUS DILAKSANAKAN ?

Ada dua masa kewajiban anak yang harus dilakukan persembahan  untuk orang tuanya, dua masa ini memiliki perbedaan perlakuan berdasarkan tingkat perkembangan dan kemampuan anak.


Betapa kedua kewajiban ini sangat memungkinkan anak melakukan, yang didasari dari hasil pengasuhan orang tuanya, dua masa itu Pertama  masa kecil, yakni masa di mana anak tumbuh dan berkembang hanya untuk bermain atau bersenang senang. Kedua masa dewasa, masa anak sudah tumbuh mendekati sikap orang tua, mulai mandiri.

DI MASA KECIL ANAK WAJIB SOPAN DAN PATUH

Pasal 46 Undang-Udang Perkawinan menyebutkan bahwa anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik. Menghormati memiliki makna yang sangat luas mulai dari pengakuan, menghargai, bersopan santun dan hal lain yang mampu membuat orang tua senang.

Pada masa kecil anak-anak harus diajarkan kesopanan atau tata krama, sehingga anak mengetahui aturan dan ketertiban umum. Anak mampu mengetahui dan mengerjakan hal-hal yang baik, tahu dan menghindari terhadap hal-hal yang buruk dan bisa merusak diri dan tatana sosial.

Kesopanan dan mampu menghormati orang tua adalah anak-anak belajar untuk mengikuti perintah orang tua. Mampu hormat menghormati sebagaimana orang tua memberi penghormatan kepada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun