Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini Lima Atlet Bulu Tangkis yang Jadi Sosok Inspiratif Saya di Bulan Puasa

29 Mei 2018   18:16 Diperbarui: 29 Mei 2018   18:41 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ganda putra Marcus/Kevin (foto dari cnnindonesia.com)

Di gelarnya turnamen Thomas dan Uber Cup pada tanggal 20-27 Mei 2018 kemarin yang juga bertepatan saat bulan puasa, membuat saya mengidolakan sosok atlet bulu tangkis. Mereka berjuang sepenuh tenaga untuk nama baik bangsanya. Memang kemarin Indonesia belum beruntung untuk menjadi juara, dimana seperti yang kita ketahui gelar juara berhasil direbut oleh China pada Thomas Cup dan Jepang pada Uber Cup. Hal ini memang sudah sesuai prediksi sebelumnya, dimana China dan Jepang menepati unggulan pertama pada turnamen ini.

Bagaimana dengan Indonesia ? walaupun kalah, kita tak boleh saling menyalahkan dan harus memberikan apresiasi. Dimana tim Thomas kita bisa melaju hingga semifinal sedangkan tim Uber masih bisa melaju hingga perempat final.

Yang membuat saya semakin mengidolakan sosok pemain bulu tangkis, karena pada turnamen Thomas dan Uber Cup kemarin juga ditayangkan live oleh TVRI. Sehingga saya bisa menonton banyak pertandingan yang menarik terutama saat Indonesia berlaga. Langsung saja berikut lima atlet bulu tangkis yang menjadi sosok inspiratif di bulan ramadhan tahun ini, versi saya tentunya:

Pertama dan kedua, langsung dari ganda putra unggulan kita Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo alias duo minion. Mereka sangat menginspirasi selama gelaran piala Thomas, walaupun saat pertama diturunkan langsung kalah oleh ganda putra Thailand namun semangat mereka tetap terjaga. Buktinya setelah kekalahan perdana, minion selalu memenangkan duel mereka melawan Korea Selatan, Malaysia dan terakhir China, dimana mereka satu-satunya punggawa Indonesia yang berhasil mencuri poin. Mereka selama ini membuktikan bahwa fisik yang tinggi bukanlah modal yang mutlak untuk menjadi juara. Itu membuktikan bahwa kitapun bisa dan di olahraga selain bulu tangkis pun seharusnya masalah fisik tidak menjadi penghalang untuk membawa Indonesia juara.

Ketiga, Mohammad Ahsan yang berpasangan dengan Hendra Setiawan. Saya sangat salut dengan atlet kelahiran 30 tahun ini, ia tetap berpuasa selama bertanding dan persiapan piala Thomas tahun ini. Dia membuktikan bahwa puasa bukanlah penghalang bagi kita untuk beraktivitas. Tidak hanya itu banyak akhlak yang baik selalu ia tunjukkan, seperti minum sambil duduk, menutup aurat (bukan memakai hijab ya maksudnya tapi memakai penutup kaki seperti deker) dan lain sebagainya.

Keempat, Firman Abdul Kholik sebagai tunggal putra keempat Indonesia. Walaupun selalu bermain terakhir, pemain yang menggunakan tangan kirinya ini selalu berjuang mati-matian saat bertanding. Moment dramatis dimana Firman berhasil membawa Indonesia juara grup saat menang melawan tunggal Korea Selatan. Walau di set pertama kalah, Firman berhasil memenangkan set kedua dan set ketiga kala itu. Di laga sebelumnya Firman yang dipercaya menjadi tunggal ketiga juga berhasil memetik kemenangan saat melawan Thailand serta memastikan Indonesia menang 4-1 atas Thailand.

Kelima, Kento Momota tunggal pertama Jepang. Yups, sosok paling menginspirasi terakhir adalah Kento Momota yang memimpin Jepang pada piala Thomas kali ini. Walau Jepang harus kalah di final saat melawan China, namun Momota lah satu-satunya pemain yang tak terkalahkan selama gelaran turnamen. Saya awalnya cukup heran karena pada awal tahun 2018 ini Kento Momota hanyalah pemain  peringkat 30-an dunia yang namanya jarang saya dengar dua tahun terakhir ini. Ternyata setelah membaca biografi pemain 23 tahun ini, Momota adalah pemain muda berbakat yang sebelumnya terkena skandal kasus judi ilegal.

Karena skandal judi inilah ia di skors selama setahun lebih tidak boleh bertanding dan terpaksa absen di olimpiade tahun 2016, padahal saat itu ia menjadi salah satu kandidat juaranya. Saat waktu luang inilah digunakan Momota untuk mengajar bulu tangkis kepada anak-anak di Jepang. Setelah hukumannya dicabut pertengahan 2017, Momota akhirnya bercokol lagi di puncak tunggal putra dunia tentu denga usaha yang sangat keras dan pantang menyerah.

Itulah lima sosok inspiratif saya di bulan ramadhan tahun ini. Walau mungkin saya tak bisa bertemu langsung, saya berharap semoga kelima pemain bulu tangkis di atas bisa bersinar di turnamen selanjutnya yang sudah menunggu mulai dari Indonesia Open, BWF Final hingga Asian games. Khusus bagi Kento Momota semoga perjuangannya bisa ditiru oleh punggawa muda tunggal putra Indonesia seperti Ginting, Jojo, Ihsan serta Firman.

Sekian dan terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun