Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kambing Bungin dan Solusi Penumpukan Sampah

22 Desember 2017   19:09 Diperbarui: 22 Desember 2017   19:19 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kambing di Bungin foto dari http://www.beritasumbawa.net

Ini mungkin ide yang gila dan berperikehewanan khususnya peri kekambingan. Namun melihat cerita kambing bungin yang setiap hari makan sampah baik kertas, karton maupun plastik membuat saya tak henti memikirkan ini. Bagaimana jika kita menyerahkan masalah sampah yang tiada habisnya ini kepada kawanan kambing dari Bungin. Toh mereka sudah biasa makan sampah, maka saat diberi sampah mereka tak akan segan lagi untuk makan bukan?

Kambing makan sampah bukannya rumput, ini memang hal yang aneh. Mungkin kambing ini awalnya terpaksa, namun seiring berjalannya waktu mereka menjadikan sampah sebagai makanan pokok mereka. Hebatnya mereka tetap hidup dan beranak pinak hingga sekarang. Tentunya sebelum rencana ini kita laksanakan kita harus meneliti terlebih dahulu bagaimana pengaruh sampah yang mereka makan terhadap kesehatan si kambing dan apakah ada perbedaan daging kambing tersebut dengan daging kambing normal, patut kiranya kita cari tahu.

Berdasarkan kasus kambing di Bungin yang terbiasa memakan sampah, maka saya punya du aide tentang hal ini agar sampah kita berkurang dan tak menimbulkan banyak masalah seperti banjir dan lain-lain.

Pertama, kita kembangbiakkan kambing dari Bungin dak kita sebarkan ke seluruh Indonesia. Dengan begitu setiap daerah akan memiliki kambing yang bisa makan sampah dan diharapkan akan berkembangbiak menjadi kawanan kambing yang siap membasmi sampah yang berserakan karena ulah manusia yang tak bertanggung jawab.

Kedua, kita membuat plastik dari bahan organik yang aman untuk dikonsumsi oleh hewan pemamahbiak seperti kambing, sapi, kuda dan kawan-kawannya. Ini memang membutuhkan biaya dan riset yang mendalam karena sampai sekarang plastik organik yang bisa terurai saja perkembanganannya stagnan. Bisa kita lihat masih banyak orang yang memilih memakai plastik biasa karena harganya lebih murah dan tahan lama.

 Ini ide saya yang muncul karena kondisi kambing yang memprihatinkan di daerah kawasan terpadat di dunia tersebut. Semoga bermanfaat dan harap ingat jangan terlalu serius ya apalagi masalah perikekambingannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun