Mohon tunggu...
Hamdan Abdul Malik
Hamdan Abdul Malik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga membantu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kewirausahaan Islam di Era Industri 4.0

19 Juni 2021   20:00 Diperbarui: 19 Juni 2021   20:28 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kewirausahaan merupakan salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan mengurangi pengangguran di negara berkembang seperti Indonesia. Selama beberapa dekade terakhir, tidak dapat dipungkiri bahwa minat berwirausaha di Indonesia sangat rendah sehingga populasi wirausaha relatif kecil. Dalam hal ini, pertumbuhan kewirausahaan dapat dilihat dengan jelas. Hal ini tentu baik untuk Indonesia yang merupakan negara berkembang yang padat penduduknya.

Di tengah tren perkembangan bisnis yang semakin berkembang di Indonesia, dunia industri tidak terkecuali dengan praktik kewirausahaan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 Renal Gasali mengatakan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, praktek kewirausahaan dipaksakan untuk berpacu dengan kecepatan informasi berbasis digital. Pegiat kewirausahaan yang tidak mampu untuk beradaptasi dengan kecepatan informasi dan perubahan-perubahan yang sangat dinamis dan sarat akan persaingan, akan mengalami banyak kesulitan dalam praktek kesehariannya (Baharun dan Niswa 2019).

Baca juga tentang : Kewirausahaan

Implikasi dari adanya revolusi industry 4.0 pada sektor ekonomi yaitu adanya peningkatan kewirausahaan yang sangat pesat (Hamdam 2018).  Bisnis e-commerce misalnya, memberikan pengaruh yang sangat positif bagi perkembangan dunia bisnis. 

Namun, bisnis ini juga memiliki sisi negatif jika dilihat dari berbagai masalah umum, seperti maraknya penipuan yang sering dilakukan oleh para pengusaha maupun konsumen, kompetitor, scammer dan hacker (Sundari 2019). Dalam revolusi industri 4.0 ini tidak serta merta berarti terlalu banyak penipuan di masyarakat, dari masalah masalah terkecil yang tidak sesuai dengan bahan (tidak asli) atau warna yang dipesan, hingga yang terbesar terkait penipuan yang mengatasnamakan tertentu. perusahaan untuk seseorang Untuk mengambil uang. .

Dalam Islam terdapat tiga pilar yang mendukung kewirausahaan (Gumusay 2015). Pilar pertama yaitu aspek spiritual agama dan hubungan manusia dengan Allah, hal ini mengacu pada tujuan penciptaan manusia sebagai hambah yang menghambakan diri untuk memperoleh rida Allah semata. 

Pilar kedua yaitu mengejar terbukanya peluang yang luas, hal ini mengacu pada konsep kewirausahaan bahwa pelaku usaha adalah seseorang yang mempunai pola pikir kreatif dan inovatif. Pilar ketiga adalah sosial ekonomi atau nilai etika, hal ini mengacu pada sekumpumpulan norma nilai dan perilaku terpuji dalam islam pada setiap kegiatan seorang wirausaha.

Implementasi dari unsur-unsur yang termasuk dalam pedoman Islam, seperti karakter wirausaha dari sudut pandang Islam (Hijriah 2016), adalah sebagai berikut:

1. Iman

Keimanan seorang wirausaha dalam pandangan islam dapat dilihat dari keyakinan seseorang, bahwa segala rezki yang diperolehnya dari usahanya semata-mata bersumber dari Allah dan meyakini bahwa segala sesuatu yang diusahakannya adalah merupakan ibadah.

2. Takwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun