Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dilarang Melihat Dunia Pendidikan dengan "Kacamata Kuda"

23 Mei 2020   19:53 Diperbarui: 23 Mei 2020   21:20 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kacamata kuda | K. Tatik Wardayati via intisari.grid.id

Guru dan orangtua adalah ibarat pemain sepakbola. Untuk mendapat gol (dibaca: peserta didik yang berprestasi) dan kemenangan (dibaca: dunia pendidikan yang berjaya), guru dan orangtua harus bekerja sama.

Ibarat Messi sebagai guru; Xavi, Iniesta, sampai Victor Valdes sang kiper, sebagai orangtua murid; mereka berada dalam satu tim. Tidak mungkin tercipta gol dan kemenangan kalau Messi tidak didukung oleh kiper, pemain belakang, pemain tengah, dan lain-lain. Gol dan kemenangan hanya akan jadi fatamorgana. Impian belaka.

Guru dan orangtua adalah mitra. Malah, sebenarnya, keberhasilan anak mayoritas disebabkan oleh orangtua dan lingkungan yang mendukung dibanding peran guru. 

Berapa jam anak menghabiskan waktu di sekolah? Kalau di SD saya, jam belajar mulai pukul 07.15 dan berakhir pada pukul 11.50. Kenapa tidak full day school? Karena kalau ditotal jumlah kelas satu sampai enam, jumlahnya 19 kelas, sedangkan ruang kelas yang tersedia tidak cukup untuk menampung seluruh siswa dalam waktu yang bersamaan. Terpaksa ada shift siang. 

Kelas pagi untuk kelas satu, dua, lima, dan enam. Kelas siang untuk kelas tiga dan empat, mulai pukul satu siang sampai lima sore. Sekitar lima jam, anak berada di sekolah. Sisa 19 jam ada di mana? 

Saya rasa Anda sudah tahu jawabannya. Orangtua dan lingkungan punya andil yang lebih besar dalam tumbuh kembang anak dibanding guru.
***
Sekali lagi, ini bukan bermaksud mengkritik Pak Robby dan para pengamat pendidikan lainnya. Hanya memberi masukan supaya jangan melihat, atau lebih tepatnya dilarang melihat dunia pendidikan dengan "kacamata kuda". 

Messi tidak mungkin berhasil kalau tidak ada kerja tim yang solid. Tidak ada one man show dalam sepakbola. Begitu juga dalam dunia pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun