Bahasa Inggris pun demikian. Punya banyak aturan tata bahasa yang sangat bertolak belakang dengan aturan tata bahasa Indonesia. Ada beberapa yang bisa disebutkan.Â
Contohnya: hukum DM (Diterangkan - Menerangkan) dalam bahasa Indonesia, seperti buku biru, mobil mahal, monyet kecil, dan seterusnya (buku, mobil, dan monyet sebagai kata benda yang diterangkan; biru, mahal, dan kecil sebagai kata sifat yang menerangkan sifat atau kondisi dari kata benda sebelumnya).Â
Dalam bahasa Inggris, hukumnya adalah MD (Menerangkan - Diterangkan), di mana posisi di balik, bukan book blue, tetapi blue book; bukan car expensive, tetapi expensive car; bukan monkey little, tetapi little monkey.Â
Ini baru satu jenis aturan. Masih banyak aturan-aturan lain, seperti bentuk waktu (tenses) yang jumlahnya 16; kata depan (preposition); kata ganti orang (personal pronoun), dan lain sebagainya.Â
Salah satu bagian soal dari TOEFL adalah structure, yang dalam hal ini menyangkut grammar, tata bahasa dan pernak-perniknya. Tidak ada cara lain dalam menguasai tata bahasa selain dengan membaca dan menulis, serta mempraktekkannya dalam percakapan sehari-hari.Â
Sekarang sudah banyak buku-buku tata bahasa Inggris mulai dari harga termurah dengan kisaran puluhan ribu sampai yang paling mahal dengan rentang ratusan ribu rupiah yang tersedia di toko buku.Â
Tidak ada dana? Tidak masalah. Kita bisa meminjam buku di perpustakaan; atau belajar dari internet, seperti dari blog dan youtube.Â
Yang jelas, mengetahui tata bahasa Inggris secara mendalam, hukumnya adalah wajib, kalau ingin nilai TOEFL cemerlang.Â
* * *
Demikianlah tiga sebab yang saya pikir menjadi faktor utama kegagalan meraih nilai TOEFL maksimal. Kiranya bisa membantu para calon sarjana supaya bisa lulus TOEFL, dan juga menjadi bekal setelah sarjana.Â