Sebenarnya saya tidak terlalu memperhatikan perihal politik, namun karena sebentar lagi pilpres, dan ini akan menentukan nasib negara Indonesia untuk lima tahun ke depan, mau tidak mau saya harus menentukan pilihan.
Debat keempat Pilpres 2019 pada hari Sabtu, 30 Maret 2019, mencelikkan mata saya untuk menetapkan hati, memilih capres nomor urut 01 sebagai presiden periode lima tahun mendatang.Â
Mungkin Anda bertanya-tanya, "Kenapa memilih 01?"
Ada tiga alasan vital kenapa saya memilih 01.
Pertama - Berbasis data
Mungkin karena latar belakang sebagai pengusaha, Jokowi selalu mengutarakan opini atau penjelasan dalam bentuk angka, seperti indeks pembangunan manusia, data tentang kebakaran hutan, dan lain sebagainya.
"Ah, kan keliru datanya," mungkin Anda membantah kebenaran data Jokowi.Â
Ya, tidak mungkin Jokowi bisa mengingat persisnya angka-angka data, mengingat kompleksitas masalah di Indonesia. Tentu saja, Â para menteri di bidang masing-masing akan lebih akurat menjabarkan. Namun paling tidak, dengan menyampaikan dalam bentuk data, angka, maka masyarakat awam bisa mengerti dengan mudah. Kalau seandainya cuma mengatakan 'Saya akan meningkatkan perekonomian rakyat Indonesia', tentu saja sangat mengawang-awang. Meningkatkan sampai sejauh mana yang bisa dikategorikan sejahtera?
Dan tentu saja, dengan data yang disuguhkan, berarti kalimat-kalimat yang digunakan pun lebih mudah dicerna oleh masyarakat Indonesia yang berbeda-beda latar belakang pendidikan maupun tingkat ekonomi dan sosial budaya.
Dengan data pula, bisa terlihat apakah ada peningkatan atau penurunan. Dalam hal ini, 01, lebih unggul daripada 02.
Sebagai petahana, Pak Jokowi memang sudah terjun langsung di lapangan, jadi beliau memiliki data-data yang lengkap. Sehingga itu jelas menunjukkan keunggulan Pak Jokowi. Data dan Kerja nyata sudah beliau lakukan.