Mohon tunggu...
Almar Atus Sholihah
Almar Atus Sholihah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bersepeda di Era Pandemi COVID-19 'Berbuah' Sehat atau Malapetaka?

1 Juli 2020   00:07 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:52 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang cukup ringan dan cocok untuk semua kalangan usia. Olahraga  bersepeda menjadi salah satu olahraga favorit karena bersepeda termasuk olahraga yang tidak memerlukan biaya yang besar. Selain itu, bersepeda juga dapat dilakukan disegala macam tempat, seperti di perkotaan, di pedesaan, di perbukitan, dan lain sebagainya.  

Sebagian besar masyarakat telah memiliki sepeda karena selain digunakan untuk berolahraga, sepeda juga termasuk moda transportasi darat yang cukup aman untuk semua usia. Bersepeda memiliki banyak manfaat yaitu untuk mengendalikan berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot tubuh, mengurangi stres dan lain sebagainya.

Pada masa pandemi COVID-19 ini, bersepeda tiba-tiba menjadi tren olahraga yang sangat diminati banyak orang. Di sepanjang jalan tak jarang kita selalu bertemu dengan para pesepeda. Kegiatan bersepeda saat masa pandemi ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.  Sejumlah masyarakat setuju dan memilih untuk berolahraga dengan menggunakan sepeda. 

Menurut mereka dengan bersepeda selain untuk berolahraga, mereka juga bisa menikmati suasana di luar rumah. Sebelum masa new normal kita semua tidak diperbolehkan keluar rumah sehingga masyarakat memanfaatkan momen bersepeda untuk refreshing. Selain itu, menurut mereka apabila mereka telah mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dengan baik maka bersepeda di masa pandemi ini bisa dibilang aman.

Sementara itu, ada sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan kegiatan bersepeda di masa pandemi COVID-19. Beberapa masyarakat geram kepada orang yang bersepeda di masa pandemi ini. Mereka beranggapan bahwa kegiatan bersepeda berbahaya dan dapat memperluas persebaran virus COVID-19. Pada kenyataannya diantara para pesepeda masih banyak yang belum menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Selain itu, ada beberapa dari pesepeda yang melanggar peraturan lalu lintas dengan menerobos lampu merah. 

Salah satu pengguna twitter   @widi*** mengatakan "Nyebrang di zebra cross halte Tosari, ada sekitar 8 orang. Lampu ijo dong, nyebrang lah kami ber-8, kondisi gak ada kendaraan bermotor cuma gerombolan sepeda. Gerombolan sepeda ini kompakan gak mau berhenti ngasih kita jalan nyebrang. Gw teriakin B*D*H!!!". 

Sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan kegiatan bersepeda ini juga berpendapat bahwa para pesepeda tidak menjaga jarak satu sama lain sehingga tanpa disadari penularan virus COVID-19 dapat terjadi. Akun twitter @apuj**** menulis "Buat sobat sepeda yang tadi lewat Fly Over Stadebar Depok jam 10:20 tolong ya jangan gerombolan berhenti di atas Fly Over ampe ke tengah jalan trus klean pada foto foto, kalo keserempet motor/mobil jangan marah² nanti ya bang***!"

Bersepeda memang sangat bermanfaat bagi kita terutama untuk kesehatan. Selain itu bersepeda juga merupakan kegiatan yang menyenangkan apabila dilakukan dengan orang-orang terdekat. Bersepeda di era pandemi saat ini tidak sepenuhnya salah apabila kita mau mematuhi semua protokol kesehatan maupun aturan dalam berlalu lintas. Namun, pilihan olahraga lain seperti yoga, lompat tali, senam lantai, olahraga kardio dan lain sebagainya juga dapat menjadi alternatif lain untuk tetap berolahraga di saat pandemi COVID-19 ini. 

Olahraga yang bisa dilakukan di rumah merupakan salah satu opsi terbaik agar kita tetap bisa berolahraga tanpa takut tertular virus COVID-19. Oleh sebab itu, kita sebagai masyatakat yang bijak sudah sepatutnya dapat menentukan pilihan yang terbaik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Kita semua berharap pandemi COVID-19 ini cepat selesai, sehingga perlu kerjasama seluruh masyarakat untuk memutus tali persebaran COVID-19.

Penulis : 

Almar Atus Sholihah F. 

Mahasiswi S-1 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun