Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hilangkan Ego, Terus Lawan Corona demi Menghadapi Kondisi 'New Normal'

17 Mei 2020   03:23 Diperbarui: 17 Mei 2020   03:38 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lawan Corona - indonesiadermawan.id

Tak dipungkiri, setiap kebijakan dalam menyikapi pandemi corona ini terkadang suka membingungkan. Satu sisi diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tapi disisi lain ada pelonggaran PSBB. Kejadian penumpukan penumpang di Angkasa Pura II sempat membuat polemik dunia maya. Penumpang kendaraan pribadi atau bus dipaksa untuk berbalik arah, sementara penumpang pesawat seakan dibiarkan terjadi penumpukan. Kondisi kian runyam ketika sebagian orang ikut melakukan provokasi, tanpa melakukan cek ricek terlebih dulu.

Contoh diatas sebenarnya merupakan bagian dari proses. Jika kita telisik lebih dalam, kondisi diatas merupakan bagian dari proses untuk menghadap era baru di tengah pandemic, atau yang ramai diperbincangkan tentang 'new normal' atau kondisi normal. Apa maksudnya? Sebuah kondisi yang menuntut kita untuk terus mengedepankan protocol kesehatan dalam segala hal. Termasuk dalam hal bepergian dengan menggunakan pesawat, kendaraan umum ataupun pribadi.

Penumpukan yang terjadi di bandara beberapa waktu lalu merupakan bagian dari adaptasi untuk menerapkan protocol kesehatan. Nantinya, menggunakan masker dan menjaga jarak merupakan bagian dari keseharian kita. Itulah kondisi normal. Kenapa? Karena virus corona tidak akan mudah hilang. Bahkan badan kesehatan dunia (WHO), dalam sebuah surat kabar menyatakan virus corona tidak akan mudah hilang.  Jika demikian, apakah kita akan seterusnya melakukan PSBB? Apakah semua negara akan terus melakukan lockdown? Tentu saja dengan berbagai pertimbangan, PSBB atau lockdown harus mulia dilonggarkan jika dirasa sudah aman. Kenapa? Agar perekonomian kembali berjalan normal.

Seperti kita tahu, virus corona telah membuat perekonomian semua negara terpuruk. Banyak negara terancam resesi, jika tidak tepat dalam mengeluarkan kebijakan menghadapi covid-19 ini. Begitu juga dengan Indonesia, perekonomiannya terganggu akibat corona ini. Banyak perusahaan tutup dan memutuskan merumahkan karyawannya. Bahkan tidak sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja. Ada sebuah proyeksi, angka pengangguran di Indonesia diperkirakan meningkat lebih dari 5 juta orang. Karena itulah, melonggarkan PSBB dengan tetap mengedepankan protocol kesehatan sepertinya menjadi pilihan yang win-win. Meskipun keputusan ini bukan tanpa resiko.

Untuk menuju 'new normal' tidak boleh lagi ada ego sektoral. Tidak boleh lagi ada ego dalam diri setiap masyarakat. Kuncinya adalah disiplin yang diiringi kesadaran yang tinggi. Tanpa kedisiplinan dan kesadaran, akan mustahil kita menghadapi kondisi 'new normal'. Contoh sederhana, menjaga jarak ketika masuk ke dalam mall, menjaga jarak ketika antri tiket, ataupun perilaku yang lain, mau tidak mau harus selalu dilakukan. Makan di restoran harus berjarak, nonton bioskop harus berjarak. Mungkin kah? Jika tidak, contohnya sudah jelas. Apa yang terjadi di Korea Selatan setelah pembukaan lockdown, karena tidak lagi mematuhi social distancing dalam kondisi 'new normal'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun