Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Penting Ulama bagi NKRI

23 Maret 2018   12:37 Diperbarui: 23 Maret 2018   12:45 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak zaman penjajahan Belanda peran ulama atau  santri bagi kemerdekaan Indonesia sangatlah besar. Tak kurang dari Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo, Sentor Prawirodirdjo Imam Syafei dll adalah para santri dan ulama yang mati-matian berjuang untuk melawan Belanda.

Para ulama itu hidup di tengah-tengah masyarakat dan menyadari kesengsaraan rakyat karena  penjajahan itu. Karena tak hanya menguras hasil bumi, namun juga menguras sifat positif dari  sikap mental rakyat Indonesia. Rakyat menjadi inferior dan sifat menghamba itu menjadi dominan.

Disamping itu, peran santri pada masa pra-kemerdekaan dalam melawan kolonial Belanda bisa kita pahami semenjak di cetuskannya fatwa resolusi jihad oleh pendiri NU KH. Hasyim Asya'ari pada tanggal 22 oktober 1945 di Surabaya yang bertujuan untuk mencegah kembalinya Tentara Kolonial Belanda ke tanah pertiwi ini sabagai penjajah. Atas dasar itulah, mbah Hasyim sapaan akrabnya dari kalangan santri menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa "membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu ain atau wajib bagi setiap individu" atas fatwa itulah, para kalangan Santri mengobarkan semangat dengan niat jihad cinta tanah untuk melawan penjajah yang kembali lagi ke tanah pertiwi ini.

Tak hanya Hasyim Asyari di wilayah Jawa Timur saja, di Nusa Tenggara Barat (NTB) ada  TGKH.(seperti kyai jika di Jawa)  Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga berjuang melawan penjajah.

Pada zaman penjajahan Belanda, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah Nahdlatul Wathan yang didirikannya, sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur melawan dan mengusir penjajah.

Bahkan secara khusus al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bersama guru-guru Madrasah Nahdlatul Wathan membentuk suatu gerakan yang diberi nama "Gerakan al-Mujahidin". Gerakan al-Mujahidin ini bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Bangsa Indonesia.Tahun lalu TGKH Zainuddin Madjid dinobatkan menjadi pahlawan nasional.

Karena itu peran ulama dan satri tak bisa lepas dari perjuangan dan penegakan kemerdekaan Indonesia. Mereka ulama sejati. Mereka sudah terbukti mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk mengusir penjajah dari Nusantara.

Karena itu kita harus menghargai santri dan ulama yang telah rela dengan segenap jiwa dan raga membela kebangsaan Indonesia. Mereka sadar betul bahwa Indonesia memerlukan mereka untuk kedaulatan sebagai bangsa dan bukan sebagai  bentuk keinginan mendirikan negara islam atau demi materi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun