Mohon tunggu...
Munawar Khalil
Munawar Khalil Mohon Tunggu... Insinyur - ASN, Author, Stoa

meluaskan cakrawala berpikir, menulis, menikmati kehidupan yang singkat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sapiens dan Kekuatan Beradaptasi terhadap Pandemi

26 Juli 2021   10:18 Diperbarui: 26 Juli 2021   11:13 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejarah awal manusia sejak ribuan tahun lalu menurut Harari adalah sejarah penindasan, penguasaan, bahkan pemusnahan. Salah satu tipologi kuat Sapiens itu penguasaan. Karenanya kedatangan mereka pada suatu lokasi baru biasanya adalah untuk menguasai seluruh sumber daya, bahkan menindas kelompok lain. 

Homo Solensis punah pada 50.000 tahun lalu, Denisovan tak lama sesudahnya, dan Neanderthal 30.000 tahun lalu. Diperkirakan homo-homo itu punah karena digenosida olah nenek moyang kita Sapiens sebagai homo terakhir. Puncaknya adalah ketika mereka menemukan batu dan api sebagai alat bertahan hidup, yang lalu disempurnakan dengan mitos dan pengaruh spiritual untuk membangun hegemoni kelompok.

Yang lebih mengejutkan lagi menurut Harari, keunggulan Sapiens juga dikarenakan memiliki kemampuan bahasa yang tidak saja sekedar untuk berkomunikasi, tapi juga untuk berbisik, bergosip (ghibah), dan mengatur strategi baik itu bertahan ataupun menyerang. Suatu kemampuan yang tidak dimiliki oleh homo, apalagi makhluk lain. 

Hal ini berkaitan dengan ditemukannya api tadi oleh Sapiens. Selain untuk menghangatkan badan dan membuka lahan pertanian, fungsi api adalah untuk memasak. Ketika memakan makanan yang sudah masak maka waktu mengunyah lebih singkat, kemudian waktu yang tersisa digunakan lebih banyak untuk bergosip dan merencanakan sesuatu.

Teori gosip, terdengar seperti lelucon dan tidak pernah kita perkirakan sebelumnya sebagai salah satu sifat dasar dan kelebihan Sapiens. Namun sejumlah studi mendukung kebenaran teori ini. 

Peneliti menemukan bahwa gosip digunakan sebagian besar manusia dalam rangka mencari celah kesalahan orang lain untuk mencapai suatu tujuan. 

Teori gosip makin menemukan jalannya dalam dunia teknologi informasi postmodern super cepat saat ini melalui sarana perangkat digital yang kita kenal dengan media sosial.

Seperti milyaran tahun lalu jauh sebelum Sapiens ada, alam juga terus bergerak dengan hukum adaptasinya sampai saat ini. Artinya setiap makhluk harus beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah, maka ia akan selamat. Pandemi saat ini, adalah salah satu keadaan yang telah mengubah banyak hal tadi. Gaya hidup, pola interaksi, pola kerja, pola belajar, juga termasuk tata cara beribadah.

Alam sesuai hukum kekekalan massa-nya juga melakukan seleksi terhadap makhluk hidup. Yang mampu akan bertahan, yang gagal akan tumbang. Pertanyaannya, apakah homo seperti kita ini bisa kalah oleh makhluk ber-sel tunggal seperti virus kecil, bukan oleh manusia lain seperti ingatan terpendek kita? Jawabannya bisa.

Dunia mengalami 2 wabah mematikan, yaitu wabah Justinian di Mediterania abad ke-6, dan wabah Black Death di Eropa pada abad 14-an. Wabah Justinian membunuh seperempat penduduk dunia. 

Wabah Black Death membunuh setengah penduduk dunia. Jika mundur kebelakang lagi kepunahan-kepunahan homo lain juga sebenarnya tidak hanya karena penguasaan antar sesama homo. Selain karena cuaca, ledakan gunung berapi, ditabrak asteroid, tentu juga karena wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, makhluk sangat kecil yang hanya bisa terlihat dengan bantuan mikroskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun