Apakah sekarang kondisi Ma'rib di Yaman itu memang negeri yang adil subur makmur Loh Jinawi toto tentrem kertoraharjo ?
Saat ini, kondisi Ma'rib di Yaman jauh dari gambaran "adil, subur, makmur, loh jinawi, toto tentrem, kerto raharjo". Sejak pecahnya perang saudara pada tahun 2015, Ma'rib telah menjadi salah satu pusat konflik utama antara kelompok Houthi yang didukung Iran dan pasukan pemerintah yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi. Wilayah ini, yang kaya akan sumber daya minyak, menjadi target strategis bagi kedua belah pihak, menyebabkan pertempuran sengit dan berkelanjutan.Â
Akibat konflik yang berkepanjangan, infrastruktur di Ma'rib mengalami kerusakan parah, menghambat aktivitas ekonomi dan pertanian. Banyak lahan pertanian yang dulunya subur kini tidak dapat diolah karena adanya ranjau darat yang tersebar di berbagai area, mengancam keselamatan para petani dan penggembala. Misalnya, para penggembala unta di Ma'rib menghadapi ancaman serius dari ranjau darat yang tertanam akibat konflik, memaksa mereka untuk membatasi pergerakan dan kegiatan penggembalaan.Â
Selain itu, krisis ekonomi yang melanda Yaman secara umum juga dirasakan di Ma'rib. Nilai mata uang rial Yaman anjlok terhadap dolar AS, menyebabkan lonjakan harga bahan pokok dan meningkatkan tingkat kemiskinan di kalangan masyarakat. Banyak penduduk yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka akibat inflasi yang tinggi dan keterbatasan akses terhadap barang-barang penting.Â
Situasi ini diperparah dengan adanya krisis pangan yang semakin meningkat, memicu penderitaan rakyat di negara ini. Selama beberapa tahun terakhir, Yaman telah masuk ke dalam kategori negara darurat dalam hal bencana kemanusiaan seperti kelaparan dan kolera.Â
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Ma'rib saat ini tidak dapat dikatakan sebagai wilayah yang sejahtera dan makmur seperti yang digambarkan dalam istilah "adil, subur, makmur, loh jinawi, toto tentrem, kerto raharjo". Sebaliknya, wilayah ini tengah menghadapi tantangan besar akibat konflik bersenjata, krisis ekonomi, dan bencana kemanusiaan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduknya.
Wilayah Ma'rib di Yaman saat ini bukan merupakan padang pasir, tetapi memiliki karakteristik sebagai daerah semi-kering dengan dominasi lahan tandus dan beberapa area pertanian. Topografi Ma'rib sebagian besar terdiri dari tanah gundul, dengan sekitar 65% area dalam radius 3 kilometer dari pusat kota didominasi oleh tanah gundul, 20% lahan pertanian, dan 15% permukaan buatan.Â
Meskipun memiliki lahan pertanian, wilayah ini mengalami curah hujan yang sangat rendah. Selama musim dingin, rata-rata curah hujan hanya sekitar 2 milimeter, menunjukkan kondisi yang cenderung kering.Â
Secara geografis, Ma'rib terletak di wilayah pegunungan Sarawat dan berbatasan dengan beberapa daerah lain di Yaman. Â Kota ini memiliki ketinggian sekitar 1.095 meter di atas permukaan laut, yang mempengaruhi iklim dan kondisi lingkungannya.Â
Secara keseluruhan, Ma'rib saat ini bukan merupakan padang pasir, tetapi memiliki kondisi semi-kering dengan dominasi tanah gundul dan lahan pertanian yang terbatas, serta curah hujan yang rendah.