Mohon tunggu...
Hajar Khairun Nisa
Hajar Khairun Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - setelah kesulitan pasti ada kemudahan 🌻

keep fighting 💪😌

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Kecil Banyak Tingkah!

28 Oktober 2020   23:44 Diperbarui: 28 Oktober 2020   23:47 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bunda : Kak jagain adiknya ya kakKakak : iya bun

Bunda : beneran jagain ya kak, soalnya adikmu sekarang sudah banyak tingkah

Kakak : si adik sudah mulai aktif ya bun...hehehe...

Bunda : iya, dia udah bisa makan apapun yang ada di dekatnya

Kakak : siap bun, akan aku jagain kok bun

Bunda : yaudah, bunda tinggal dulu ya kak

Seorang Bunda yang khawatir akan keadaan si kecilnya yang mulai aktif, sampai mewanti-wanti anaknya agar menjaga adiknya. Kekhawatiran seorang bunda akan muncul ketika balitanya mulai aktif akan perkembangan yang bisa memakan apapun yang ada di sekitarnya. Bunda harus lebih intensif memperhatikan balitanya yang memasuki fase perkembangan kognitif.

Perkembangan kognitif  anak balita tersebut termasuk dalam fase perkembangan kogniif sangat sederhana yang di kemukakan oleh  Joen Piaget. Joen Piaget  adalah seorang yang lahir di Neuchatel, sebuah kota di Swiss. Joen Piaget ini mengawali karirnya sebagai ilmuan biologi. Pada tahun 1920, Joen Piaget memutuskan untuk meneliti perkembangan kognitif anak sejak usia balita.

Dia mengatakan bahwa seorang anak balita telah memiliki kemampuan tertentu untuk menghadapi objek-objek yang ada di sekelilingnya. Seorang anak balita yang mulai aktif dengan benda di sekelilingnya itu berarti dia sudah memiliki kemampuan walaupun masih sangat sederhana. Kemampuan tersebut adalah kemampuan sensor motorik.

Sensor motorik memiliki 6 tahapan. Tahapan pertama adalah reflek sederhana, reflek sederhana ini akan terjadi pada si kecil berusia 0-1 bulan. Reflek sederhana ini terjadi ketika si kecil yang tiba-tiba nangis tanpa ada sebab yang menyebabkan reflek pada ibundanya. Reflek sederhana ini juga akan berlangsung ketika anaknya pengen menyusu, si kkecil akan mmenjulurkan lidah jika bibir atau dagunya di sentuh.

Tahapan kedua adalah respon berulang atau bisa disebut juga dengan reaksi sirkuler primer yang terjadi  pada si kecil yang berusia 1-4 bulan. Respon berulang bisa dikatakan ketika si kecil memasukkan jari ke dalam mulutnya, bisa juga ketika mendengar suara dan menoleh ke arah sumber suara ataupun si kecil yang di panggil namanya akan mencari sumber suara yang memanggil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun