Mohon tunggu...
Hajar Khairun Nisa
Hajar Khairun Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - setelah kesulitan pasti ada kemudahan 🌻

keep fighting 💪😌

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunia Tak Selebar Daun Kelor?

26 September 2020   14:13 Diperbarui: 26 September 2020   14:19 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kepakkan sayap harapanmu...

Terbanglah tinggi bagai elang...

Yakinlah semua akan tercapai dengan do'a dan usaha "ora et labora"

Di era modern ini, orang tua semakin kesulitan dalam mendidik anaknya apalagi dengan adanya Pandemi  covid-19. Semua kegiatan di liburkan termasuk sekolah, kerja, dan kegiatan lainya yang mengandung  unsur  berkerumun. Sehingga banyak kota yang memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Di saat seperti ini orangtua akan semakin kwalahan dalam mendidik anaknya apalagi kalau anaknya sudah dapat menggunakan gadget.

Sekolah-sekolah dituntut untuk menggunakan media internet termasuk zoom, goggle meet, goggle classroom, e-learning dsb. Tapi, apakah semua sekolahan sudah siap dengan metode tersebut..??? lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah yang ada di pedalaman..???Orang tua akan khawatir dengan pendidikan anaknya karena di masa pandemi ini sekolah diganti dengan metode daring dan sebagian orangtua pun ada yang tidak mengetahui sistem tersebut. 

Apalagi daerah pelosok, jarang ada yang tau dan disana pun susah signal. Belum juga kalau gurunya sudah tua dan tidak mengetahui apa itu zoom, goggle meet, goggle classroom, dsb. Mereka akan kebingungan dengan metode seperti itu. 

Seorang anak yang di biasakan dengan gadget sejak kecil akan menjadi candu dan itu sangat tidak baik untuk anak tersebut. Kita sebagai orang tua harus membatasi pemakaian mereka terhadap gedget seperti membolehkan mereka memakai gadget apabila mereka melaksanakan sekolah daring tersebut.

Di samping efek tersebut, gadget juga tidak baik untuk anak kecil di bangku SD karena mereka belum waktunya untuk menggunakan benda tersebut. Setelah itu juga, anak akan kena penyakit rabun mata karena terlalu lama menggunakan gadget tersebut. Dengan gadget anak tidak akan mengenal mainan zaman dahulu seperti bermain petak umpet, lompat tali, gobak sodor, dakon, dsb.

Kalian tahu sendiri kan sebagai orang tua bahwa bermain tradisional zaman dahulu itu seru banget apalagi kalau main petak umpet dan yang jaga ditinggal pulang semua..hhh...dan sekarang anak-anak tidak mengerti satupun dari permainan tersebut (Apa kalian nggak sedih mendengar hal tersebut ... ??? anak kita, generasi penerus kita termasuk generasi penerus bangsa juga tidak tahu sejarah zaman dahulu, apalagi bentuk pembelajaran zaman dahulu.

Pembelajaran zaman dahulu itu tidak terdapat lampu yang terang benderang sebagaimana sekarang, sekolahnya juga jauh dari tempat tinggal dan harus melewati hutan rimba dsb. Ada juga yan tidak memiliki alas kaki dan mereka sekolah tidak memakai alas kaki atau bisa disebut dengan nyeker ( tidak memakai sandal). Tetapi, dikala itu mereka sangat senang bisa sekolah walaupun dengan keadaan seperti itu. 

Sebagian orang tua sangat keberatan dengan keadaan pendidikan yang seperti ini. Dampak dari pendidikan bebasis daring tersebut adalah akan membuat anak semakin bandel apalagi kalau orang tuanya pada kerja, anak tersebut akan bermain sesukanya tanpa ada batasan. Lalu bagaimana dengan pendidikannya...???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun