Tadi malam suasana sunyi dan terang dikota tempat kelahiran gue yaitu Temanggung, semeribit angin menambah syahdu suasana kota ini dengan lampu-lampu pinggir jalan yang kelap-kelip dan terang benderang tidak luput untuk menghiasi suasana kota ini. Selama liburan kuliah gue membuat sebuah list film kecil-kecilan yang akan ditonton nantinya sebagai teman hiburan dikala gabut mendatang, laa...gimana enggak gabut kalau gebetan atau pacar aja belum ada haha...Skip lanjut ke pembahasan.
Semalam gue habis nonton sebuah film yang masuk dalam salah satu list kecil-kecilan gue yaitu 'Ngeri-Ngeri Sedap' arahan seorang sutradara sekaligus komika jebolan Stand Up Comedy Indonesia Season 3 yaitu Bene Dion Rajaguguk, pria asli Sumatera Utara yang kini sukses dengan salah satu film garapanya tersebut. Selain itu, film tersebut juga dibintangi oleh berbagai aktor dan komika ada Lolok,Borris Bokir,Indra Jegel, Aswendy Bening Swara, Tika Pangabean,dan masih banyak lagi.
      Banyak sekali, pengetahuan baru yang dapat gue ambil setelah menonton film satu ini ada berbagai hal mulai dari parenting,culture,dan social life terutama dalam adat Batak. Setelah gue menonton film ini banyak memberikan kesan sedih daripada kesan lucu didalamnya, meskipun yang bermain peran didalamnya kebanyakan para komika. Ilmu mengenai parenting yang ada didalamnya yaitu :
1. Jangan memaksakan kehendak anak
Terkadang orang tua menginginkan anaknya menjadi orang sukses dan mapan dalam hidup, namun perlu diingat juga kadang keinginan orang tua dan anak berbeda seiring dengan perkembangan zaman, pemikiran anak akan semakin maju juga. Selain itu, keinginan dan profesi pun akan berubah. Salah satu scene yang menggambarkan bagian ini yaitu ketika Gabe  berprofesi sebagai pelawak meskipun lulusan sarjana hukum sedangkan bapanya menginginkan Gabe menjadi jaksa atau hakim. Gue berpikir bahwa, terkadang sesuatu yang diinginkan orang tua belum cocok dengan keinginan dari anak, sehingga perlu pengertian yang lebih kepada orang tua agar mengerti keinginan anaknya.
2. Mendidik anak selalu berbeda disetiap zamannya
Setiap generasi yang tumbuh memiliki hasil yang berbeda, didikan orang tua gue yang diberikan oleh embah gue berbeda dengan didikan gue yang diterima dari orang tua gue, sebagai orang tua dalam mendidik anak-anaknya tidak bisa meniru pola asuh yang dilakukan oleh orang tua mereka sebelumnya, menurut gue karena sudah tidak cocok lagi dizaman saat ini, orang tua harus menjadi sosok yang modern juga dalam mendidik anaknya dengan ketegasan dan sikap yang berbeda pula. Scene ini gue lihat ketika karakter bapak menyesal dan menangis dirumah ibunya karena mendidik anak-anaknya sama seperti orang tuanya dulu. Ternyata didikan anak setiap generasi berbeda-beda dan tidak bisa sama.
Selanjutnya ilmu yang gue dapat  yaitu, mengenai nilai culture yang ada dalam film 'Ngeri-Ngeri Sedep' yaitu :
1. Menghargai nilai tradisi
Suku Batak sangat menghormati adat dan tradisi leluhur mereka, salah satunya soal perkawinan dalam menjaga keturunan dan kehormatan keluarga, suku batak ternyata harus menikah dengan suku Batak, tidak boleh dengan suku lainnya. Namun, diera saat ini mungkin ada masyarakat suku Batak yang sudah menikah dengan berbeda suku, hal tersebut tidak lepas dari perkembangan zaman juga, salah satu scene yaitu kakak tertua yang berencana menikah dengan seorang gadis berasal dari suku Sunda, berawal dari tidak ada restu dari kedua orang tuanya dengan pilihan pasangan  kakak pertama dengan gadis tersebut  itu dikhawatirkan tidak akan ada lagi yang pewaris keturunan suku Batak dalam keluarga bapak, namun pada akhirnya bapak mengerti dengan keputusan tersebut dan merestui pernikahan kakak pertama dengan syarat menikah dengan adat Batak.
2. Â Anak terakhir laki-laki merawat orang tua