Â
  Istri merupakan satu entitas yang sangat mulia.
Profil  dari seorang istri, ialah bagaimana ia bisa mematuhi, melayani, dan mensuport seorang suami dalam kondisi apapun dan dimanapun. Semua yang ia lakukan akan bernilai pahala dihadapan allah jika ia melakukannya murni karna untuk mendapatkan ridha dari sang suami. Â
   Seorang istri ialah seorang yang disebut sebut sebagai tulang rusuk dari suaminya, ketika ia ingin melakukan aktivitas apapun meskipun secara hakiki ia mampu melakukannya sendiri , tapi ia tetap harus melibatkan peran dari sang suami,ketika ia akan mengambil keputusan ,maupun menyelesaikan suatu urusan, ia wajib meminta izin kepada suaminya, karna surga dari seorang istri ada pada ridha sang suami , ini yang termaktub dalam syariat agama.Â
 di dalam alqur'an dijelaskanÂ
4.An-Nis : 34
......
Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab*154) atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya.
Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com
  Namun dizaman modern ini banyak sekali orang yang mengusungkan atas kesamaan antar derajat suami dan istri; "bahwa seorang istri itu tugasnya bukan nya dapur dan kasur, tapi bisa juga berkontribusi  di pembangunan dan perkembangan perekonomian dunia".Â
Memang Dalam Islam, laki-laki dan perempuan memiliki derajat yang setara sebagai hamba Allah yang berhak mendapatkan keadilan dan saling menghormati, namun mereka memiliki peran dan perbedaan kodrati yang berbeda namun sama-sama penting untuk menciptakan keseimbangan hidup. Kualitas ketakwaan, keimanan, dan amal saleh yang menjadi penentu derajat tertinggi seseorang di hadapan Allah .Â
  Seperti dalam hal peran dan kodrati, Laki-laki memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menafkahi keluarga dan menjadi pemimpin dalam rumah tangga, sementara perempuan berhak mendapatkan haknya dan memiliki keutamaan mendidik anak dan menjaga rumah tangga. Jadi ketika seorang istri memiliki keinginan untuk bekerja, maka ia wajib meminta izin kepada suami, mungkin dengan membicarakannya secara baik baik atau dls. Semisal perempuan tidak mendapatkan izin dari suaminya  maka ia harus menerimanya dengan rasa senang dan lapang dada, dan ia harus sadar , bahwa ada kewajiban yang lebih penting kamu urus dari pada mencari penghasilan.
   Adil itu tidak harus sama, Ada perbedaan peran yang menciptakan keadilan, bukan kesetaraan mutlak. Setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, diharapkan menyadari dan mengaktualisasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk keseimbangan dan keadilan sosial.Â