Dalam rangka mengajak masyarakat berkontribusi dalam pengelolaan limbah organik dan pelestarian lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 6 Universitas Airlangga menyelenggarakan pelatihan pembuatan Eco Enzyme di Balai Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, pada Minggu (27/072025).
Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.10 WIB dan diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari kader PKK. Pelatihan difokuskan pada pengenalan Eco Enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayuran yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami, pupuk organik, serta solusi ramah lingkungan lainnya.
Setelah sesi persiapan bahan dan peralatan, acara resmi dibuka pada pukul 10.00 WIB. Kegiatan diawali dengan sambutan dan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan program oleh PIC pelatihan Eco Enzyme. Secara garis besar, pelatihan ini dilaksanakan sebagai langkah awal mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap isu pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan.
Selanjutnya, peserta diperkenalkan kepada Bapak Herman Sjahthi Ekoprodjo, M.Pd., M.Th., CBC. sebagai narasumber dari komunitas Eco Enzyme Nusantara, yang memberikan pemaparan materi selama satu jam. Materi mencakup proses pembuatan, manfaat, hingga penerapan Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk pertanian, kesehatan, dan sanitasi lingkungan.Â
Setelah penyampaian materi, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber melalui sesi tanya jawab. Sesi ini berlangsung selama 15 menit dan menjadi ajang bagi warga untuk menggali lebih dalam mengenai proses pembuatan Eco Enzyme, kesalahan umum yang perlu dihindari, serta potensi pengembangannya dalam skala rumah tangga maupun komunitas.
Beragam pertanyaan diajukan oleh peserta, menunjukkan antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi. Mulai dari jenis sisa buah/sayuran yang sebaiknya digunakan, alternatif pengganti gula, hingga tips agar fermentasi berhasil tanpa kontaminasi jamur atau belatung. Narasumber menjawab secara lugas dan memberikan tips praktis yang bisa langsung diterapkan oleh warga di rumah masing-masing.
Sebelum pelatihan ditutup, peserta diminta mengisi post-test sederhana sebagai bentuk evaluasi terhadap pemahaman mereka atas materi yang telah disampaikan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengukur efektivitas penyampaian materi, tetapi juga membantu peserta merefleksikan informasi yang mereka peroleh selama pelatihan.
Kegiatan ditutup secara resmi pada pukul 12.10 WIB setelah sesi dokumentasi bersama seluruh peserta, panitia, dan kader PKK yang hadir. Seluruh peserta mendapatkan leaflet panduan singkat pembuatan Eco Enzyme yang bisa dibawa pulang sebagai referensi praktik mandiri.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pemantik perubahan kecil di tingkat rumah tangga yang berdampak besar bagi lingkungan. Eco Enzyme tidak hanya merupakan produk alami hasil fermentasi limbah organik, tetapi juga menjadi simbol partisipasi aktif warga dalam menjaga kelestarian bumi.