Mohon tunggu...
Tri widya hafnida
Tri widya hafnida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perekonomian di Indonesia

17 Januari 2023   23:17 Diperbarui: 17 Januari 2023   23:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi merupakan sebuah transaksi yang dilakukan berulang kali dalam mengelola sumber daya di kehidupan sehari-hari. Pada transaksi juga melibatkan si penjual dan pembeli di dalam pasar untuk menukar barang atau jasa. Dalam sejarah perekonomian nasional, Indonesia punya satu bagian dasar ekonomi yang punya jasa luar biasa disebut pahlawan ekonomi. Pahlawan ekonomi ini seperti usaha kecil, mikro dan menengah atau UMKM, mulai dari usaha rumahan, salon, bengkel, toko grosir dan lain-lain. Justru usaha-usaha kecil ini yang punya peran besar dalam putaran ekonomi. Karena, dengan adanya UMKM membuat kita tahan dari guncangan krisis ekonomi, dan bisa menyerap tenaga kerja dan pengangguran.

Direktur eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan survei yang dilakukan pada tanggal 13-21 Agustus 2022 menghasilkan beberapa pandangan dari responden tentang kondisi ekonomi di Indonesia. secara umum, kondisi ekonomi menurut responden yang menilai hanya 26,2% kondisi ekonomi saat ini baik atau sangat baik sedangkan yang menilai buruk atau sangat buruk ada diangka 26,9% dari total responden, Banyak masalah yang mendesak yang harus diselesaikan oleh pemerintah dari masalah ekonomi, kenaikan harga BBM, Pengendalian harga kebutuhan pokok dan lain-lain. Akhir-akhir ini,  harga kenaikan harga  bahan bakar minyak (BBM) diperbincangkan karena antrian panjang disebabkan adanya upaya sebagian masyarakat mencari keuntungan dari kebebasan harga bahan bakar minyak (BBM).

Berbicara mengenai perekonomian di Indonesia memang tidak ada habisnya, karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya: rendahnya produktivitas pekerja di Indonesia atau pengangguran, kemiskinan, dan masih banyak lagi.

Faktor-faktor kemiskinan secara struktural sebagai berikut:

  • Pola pikir (sikap pasrah dan terima nasib) karena menurut mereka kemiskinan adalah sudah jalan hidup mereka, contohnya: Banyak pengemis yang meminta-minta di pinggir jalan, anak-anak kecil yang mengamen.
  • Sulitnya akses pendidikan yang berkualitas, contohnya: di desa-desa pedalaman sebagian anak-anak mau pergi sekolah harus melewati sungai, jembatan, yang sulit di akses untuk berjalan. Sekolah yang akreditasi rendah dan tinggi sangat berbeda, dari segi cara belajarnya, pergaulan anak-anak dalam sekolah, guru-guru yang berdedikasi, sarana prasarana sekolahnya. Sekarang, dari sebagian orang tua menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah dasar negeri karena gratis atau tidak dipungut biaya, jika dibandingkan sekolah swasta seperti: sekolah dasar islam, atau madrasah ibtidaiyah yang dipungut biaya. Tetapi, memang berbeda jika sekolah negeri lebih banyak pelajaran umum dan pelajaran PAI biasanya bisa seminggu 2 kali pertemuan atau lebih, dan lingkungan sekolah juga bebas. sedangkan sekolah dasar islam lebih banyak pelajaran agama yang bisa mengajarkan hafalan kepada anak-anak.
  • Terbatasnya sumber daya, contohnya: jika kita mempunyai tisu jangan terlalu boros dalam menggunakannya, kenapa? Karena, tisu terbuat dari serat kayu pohon, dan banyak pohon yang ditebang yang membuat tumbuhan-tumbuhan habis dan tanah menjadi gundul.

Pada pandemi covid-19 juga pertumbuhan ekonomi menurun dan bergantung pada pengendalian pandemi yang dilakukan. Seperti: toko-toko menjadi tutup atau tidak beroperasi, membeli kebutuhan pokok secara online dan masyarakat harus  jaga jarak dalam kondisi sehat dan aman dari keramaian, adanya program vaksinasi, tidak ada lapangan pekerjaan atau pengangguran, tenaga kerja tidak produktif dan lain lain.

Dan selanjutnya pada tahun 2020 lalu, perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pergerakan yang kurang stabil, ekonomi tumbuh negatif dan mulai pulih pada tahun 2021. Dimana pada tahun ini tumbuh sebesar 3,69 persen, dibandingkan tahun 2020 yang hanya 2,07 persen.

Saat ini, di tahun 2022 mengapa ekonomi di Indonesia buruk Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1 persen memang benar pertumbuhan ekonomi ini,  kembali lagi 5,1 persen itu hanya dari periode Pak Jokowi  yang menjabat sebagai presiden, bisa dikatakan ekonomi Indonesia tumbuh. Tapi dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu Pak Susilo bambang Yudhoyono, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sampai 6 persen, sangat beda jauh. Artinya, pertumbuhan ekonomi nya itu menurun drastis. 

Yang kedua, pemerintah di rancang oleh konstitusi negara untuk membuat keadilan sosial, bisa kita lihat dalam makna pancasila dan isi undang-undang itu.

Dan saya pernah mendengar menteri perekonomian Indonesia menyebutkan bahwa, ekonomi global 2023 disebut dengan tahun kegelapan. Ditandai dengan resesi (kondisi) keuangan di beberapa negara. Yang mana ekonomi pada terpuruk dan banyaknya kenaikan harga barang yang terus menerus.

Dan kita juga sudah tahu semuanya, kalau kita baca dari beberapa sumber yang ada, angka kemiskinan itu semakin naik. Banyak penyebab angka kemiskinan itu meningkat, diantaranya: keterbatasan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi, jenis pekerjaan, upah pekerjaan, pengangguran sehingga tidak ada kesempatan kerja. 

Upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah dengan berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat  dan membuka lapangan pekerjaaan, adanya akses pendidikan yang luas, meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia ini, melakukan pemberdayaan, menjaga sarana dan prasarana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun