Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Perusakan Situs Kubur Tempayan di Kerinci, Jambi: Dilema Pembangunan dan Pelestarian

12 November 2020   08:56 Diperbarui: 13 November 2020   20:51 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1. Tempayan rebah yang terlihat dipermukaan Tanah, separuh bagiannya telah rusak. Dok. H. H. Sunliensyar

Jikalau saja waktu itu pekerja proyek menghentikan aktivitasnya kemudian melaporkan temuan ini kepada pemerintah, tentu ceritanya tidak seperti sekarang. Pihak pemda bersama pihak terkait bisa memikirkan solusinya terbaik untuk hal ini. Misalnya, pemindahan lokasi pembangunan rumah sakit, ekskavasi penyelamatan dan lain sebagainya.

Foto 3. Bagian mulut wadah tembikar yang tampak di permukaan tanah. Dok. H.H. Sunliensyar
Foto 3. Bagian mulut wadah tembikar yang tampak di permukaan tanah. Dok. H.H. Sunliensyar
Namun yang lebih mengusik saya, bahwa kawasan di sekitar bukit ini merupakan lokasi ibukota kabupaten Kerinci yang baru. Sehingga kawasan yang mulanya hanya area perladangan penduduk ini sebentar lagi akan menjadi kawasan metropolis dengan gedung-gedung perkantoran yang menjulang tinggi serta rumah-rumah mewah penduduk yang mengelilinginya.

Meskipun sudah sangat terlambat, melalui tulisan ini saya berusaha berbagi dan melaporkan ke publik tentang apa yang terjadi di daerah menyangkut cara mereka memperlakukan tinggalan arkeologis semacam ini. Saya yakin kejadian yang saya ceritakan tidak hanya terjadi di Kerinci, tetapi juga di berbagai tempat di Indonesia yang tidak terjangkau pemberitaan.

Perusakan situs arkeologi ini, menambah daftar panjang kehilangan data penting untuk mengungkapkan peradaban yang pernah berkembang di Bumi Sakti Alam Kerinci, Dataran Tinggi Jambi. Lembah subur yang tak pernah surut daya tariknya. Lembah yang mengundang manusia dari berbagai tempat untuk menghuninya sejak ribuan tahun lalu .

Bersama bang DP, saya berdiri di tengah ilalang yang mulai tumbuh dan menutupi serakan tembikar. Kami membayangkan, penelitian arkeologis dapat dilakukan di tempat ini sesegera mungkin. Dengan demikian, data-data arkeologi yang masih tersisa dapat terselamatkan. "Saya tidak tertarik dengan nilai mistis dan ekonomisnya, saya Cuma ingin tahu sejarahnya dan sejak kapan manusia tinggal di sekitar ini", ujar bang DP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun