Mohon tunggu...
Hafied Amril
Hafied Amril Mohon Tunggu... Mahasiswa - berupa titik mengambang di lautan galaksi, berusaha menghiasi saja.

Anak muda Cengengesan

Selanjutnya

Tutup

Film

Menonton Film Game Change (2012) Sambil Belajar Konsultasi

1 Desember 2021   02:27 Diperbarui: 1 Desember 2021   02:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dari film Game Change (2012) besutan sutradara Jay Roach dan Danny Strong sebagai penulis naskahnya. Di awal film digambarkan bagaimana suasana politik sebelum pemilihan, terkhusus disini Senator John McCain (Harris) melibatkan konsultan yaitu Steve Schmidt (Harrelson) untuk membantu memberi masukan terkait pencalonannya maju menjadi kandidat presiden dan juga dalam memilih pendampingnya untuk menjadi wakil presiden. 

Senator John McCain beserta penasehatnya paham, bahwa lawannya adalah Obama dalam Pilpres(Pemilihan Presiden) kali ini bukan perkara mudah. Obama (Barack Hussein Obama) dengan popularitas bak selebriti dan pidato yang sangat mengagumkan membuat para konsultan senator John McCain harus memutar otak dengan keras. 

Maka, dengan berbekal data untuk meraup suara pemilih Independen, konsultan menyarankan kepada John McCain untuk memilik wanita sebagai wakil untuk mendampingi maju kali ini. para konsultan menyeleksi wanita yang akan menemani John McCain maju ditentukan lah pemilihan jatuh kepada Sarah Palin (Sarah Louise Palin) yang berlatar belakang sebagai Gubernur Alaska. 

Ketika diwawancarai oleh konsultan, Sarah Palin menyatakan siap menerima resiko yang akan menanti ketika maju menjadi wakil presiden, siap kehidupan privasinya diketahui public lewat media serta siap dikorek untuk dicari kesalahannya oleh media, dan juga dia seorang pro life dan konservatif kuat. 

Sebelum pidato pertamanya dalam kongres Sarah Palin akan dibantu Sarah Paulson (Nicolle Wallace) dan Jamey Sheridan (Mark Salter) dalam menyiapkan pidato dan cara komunikasi. 

Setelah berpidato Sarah Palin mendapatkan reaksi publik negatif, para timnya dicer pertanyaan krusial oleh awak media. Sarah Palin dikomentari oleh Sarah Paulson bahwa dia memerlukan guru vocal dan Hair style untuk membuat dia tampil bagus ketika disorot awak media. 

Sarah Palin marah terkait timnya yang salah ketik dan memerintahkan Steve Schmidt untuk memecat editor tersebut dan meminta berpidato untuk meluruskan isu di publik yang masih simpang siur. 

Dalam acara televisi dengan pembawa acara Charlie, Sarah Palin ditanyai seputar kebijakan dalam negeri, luar negeri, dan krisis keuangan yang melanda Amerika. Karena menghiraukan nasehat dari Sarah Paulson serta kurangnya persiapan, Sarah Palin menjadi bahan olok-olokan media. Membuat dirinya marah dan tim berusaha menenangkan agar belajar dari kegagalan di wawancara sebelumnya tersebut. 

Sarah Palin dibawa ke keluarganya agar merasa lebih baik untuk menghadapi debat wakil presiden dengan Biden. Karna kritik dari konsultan bahwa Sarah Palin tidak focus serta melihat lembaran catatan kecil, sementara lawannya Biden tidak membawa catatan sama sekali serta mampu menjawab pertanyaan dengan baik. 

Tim pembantu dalam persiapan debat memutar otak, Steve Schmidt merobek catatan kertas Sarah Palin dan menyuruhnya untuk menghafalkan lembaran jawaban pertanyaan serta strategi serangan kepada lawan debat. Sarah Palin berlatih menghafalkan lebarannya dengan ditemani keluarganya. Ketika di uji oleh tim mampu menjawab dengan baik, para tim pun berdiri memberikan tepuk tangan. 

Menjelang debat dengan Biden, Sarah Palin berdoa terlebih dahulu di temani buah kecilnya di sebuah kamar kecil. Saat debat berlangsung nasihat Steve Schmidt berjalan seperti apa yang diharapkan. Berhasil menekan dan menyerang Biden tanpa blunder sama sekali. Sebuah kemenangan debat bersejarah dalam partai republic. Sarah Palin diminta Steve Schmidt untuk tidak berbicara sebuah kebohongan di hadapan pers. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun