Mohon tunggu...
Hafidhu
Hafidhu Mohon Tunggu... Dokter - Milenial Humanis Futuristik - Ethical Medical Technolgy Enthusiast

Certified Medical Doctor, Nasionalis, Moslem, Life Long Learning, Beyond the Future

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Internet Semakin Cepat, Pondasi Budaya Harus Kuat

23 Februari 2021   02:55 Diperbarui: 23 Februari 2021   03:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Internet bermula dari Amerika Serikat, dibentuk oleh Departemen Pertahanan untuk kepentingan militer pada tahun 1969. Awalnya, internet digunakan untuk kepentingan militer sebagai pencegahan penghancuran sumber data oleh musuh akibat sumber data yang terpusat. Sejak awal terbentuknya, internet yang dibentuk ARPANET hanya menghubungkan 4 situs dan kesemuanya adalah universitas, yaitu Stanford Research Institute, Santa Barbara, University of California, University of Utah.  Hingga tahun 2011, pengguna internet dunia mencapai 2 milyar seperti yang dikatakan Sekjen Badan Telekomunikasi PBB.

Sedangkan menurut penuturan kantor berita Antara, pengguna internet Indonesia mencapai peringkat keempat di Asia setelah China, India, dan Jepang. Besarnya jumlah pengguna internet ini sangat mengguncang dunia, karena dalam internet penggunanya tidak hanya membaca atau menulis tapi juga berinteraksi. Interaksi ini tentunya harus dilandasi budaya yang baik, berlandaskan kearifan lokal yang berwawasan global yaitu yang bisa menerima perbedaan. Hal ini penting guna membuat citra bangsa Indonesia yang baik di mata dunia.

Media internet merupakan media yang bisa digunakan untuk membagi ilmu. Allah SWT berfirman dalam surat Al ‘Alaq ayat 1, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” Ayat ini merupakan ayat yang pertama kali diturunkan, menandakan bahwa membaca dan menulis merupakan kunci ilmu pengetahuan. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 159, “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati.” Jelaslah bahwa kita dianjurkan untuk berbagi petunjuk (atau ilmu pengetahuan, atau hidayah), dan petunjuk itu bisa berupa ayat ayat kauliyah (ayat yang ada di alam) dan diperkuat oleh ayat kauniyah (ayat yang ada di Al Qur’an).

Sejalan dengan itu, penyedia jasa internet juga terus mengembangkan teknologi internet yang cepat dan murah. Hal ini dilakukan agar interaksi di dunia maya ini bisa berjalan dengan lancar seiring dengan konten-konten website yang semakin kaya. Selain internet yang cepat dan murah, Asosiasi Warnet Indonesia (awari) juga mengembangkan penyaring bagi website yang mengandung konten-konten yang tidak layak. Begitu juga pemerintah ikut andil dalam membatasi konten berpotensi merusak moral bangsa  di internet dengan mengesahkan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Budaya merupakan hasil pemikiran (akal) dan kebiasaan (budi) yang dianggap baik di suatu daerah, dan setiap daerah memiliki budayanya masing masing. Dalam budaya, muncullah norma-norma yang mengatur kehidupan keseharian agar berjalan tertib. Kemajemukan budaya Indonesia merupakan kekayaan yang harus dijaga. Melalui media internet kita bisa mengenalkan Indonesia yang ramah ke dunia global. Tentunya dengan pondasi yang kuat agar kebudayaan kita tidak diombang-ambing oleh arus informasi yang begitu deras.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun