Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Membangun Skybridge LRT dan Transjakarta, Kunci Terkoneksinya Transportasi Publik

14 Juni 2019   08:34 Diperbarui: 15 Juni 2019   15:31 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LRT Jakarta (Kompas.com)

Melihat bagaimana Gubernur Anies mengembangkan transportasi Jakarta mulai membangun konsep OK-OTrip yang berevolusi menjadi Jak-Lingko, yang bisa dibilang adalah sisi liar menaklukan kemacetan Jakarta. 

Angka kendaraan yang mengaspal menembus 20 jutaan, jumlah ini selain mengalahkan jumlah penduduk Jakarta juga membuat jalan di Jakarta takkan sanggup menampung kendaraan bermotor sebanyak itu, dengan jumlah demikian  kemacetan adalah hal yang pasti terjadi dan menyebalkan.

Transjakarta pun berubah, dari menjadi bahan tertawaan karena mampu mengangkut 86 juta setahun atau 235 ribu sehari hingga sekarang mencapai 800 ribu sehari, mencakup 60 % wilayah Jakarta. 

Dengan jangkauannya kini Transjakarta menjadi primadona dan andalan warga DKI, Hingga hari ini Tranjakarta mampu melayani bepergian dengan berbagai trayek baru yang dikembangkan dari 13 rute koridor Transjakarta. 

Belum lagi Tranjakarta mampu menangkap peluang dengan membuat halte di berbagai stasiun seperti di Manggarai dan Di Tebet. Ditambah gabungaan angkot yang terkoneksi Jak Lingko mampu menaikkan penumpang Transjakarta semakin tinggi.

Jakarta mulai berbenah, setelah MRT beroperasi, stasiunnya pun ada yang terhubung langsung dengan Transjakarta yakni di stasiun Bunderan HI. MRT Jakarta kini rata-rata mengangkut 100 ribu orang perhari, dengan 1 juta orang naik Transjakarta dan MRT ditambah 1,4 juta orang naik Commuter Line.

Melihat data di atas harusnya kemacetan Jakarta bisa diurai, tapi kenyataan yang ada Jakarta masih dikepung macet. Maka ada anekdot yaitu menghilangkan kemacetan dari Jakarta adalah salah satu keajaiban dunia.

LRT JAKARTA
Lintas Raya Terpadu begitulah istilah yang diperkenalkan Pemerintahan Daerah DKI Jakarta untuk Light Rail Transit. LRT Jakarta beda dengan LRT Jabodebek, beda rute. Untuk rute LRT Jakarta baru sampai Kelapa Gading-Veleodrome 5,8 KM kalah jauh dengan LRT Jabodebek 44,5 km dari Bekasi Timur-Cibubur hingga ke Dukuh Atas. 

LRT Jakarta Kelapa Gading-Velodrome sendiri niatnya akan dipamerkan saat Asian Games 2018 namun gagal karena pengerjaan yang belum selesai.

Hingga saat ini LRT Jakarta telah beberapa kali uji coba publik dan secara pengoperasian LRT Jakarta masih belum bisa untuk dilepas ke publik. Jika 2018 memang LRT Jakarta "dipaksakan"beroperasi, maka ia hanya akan menjadi single route tanpa terkoneksi dengan moda transportasi lain seperti Transjakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun