Mohon tunggu...
Haedar Ilhamuddin Kalamullah
Haedar Ilhamuddin Kalamullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kedokteran Gigi/ Universitas Airlangga

Berusaha untuk menyajikan berita yang faktual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Nasionalisme dengan Literasi Digital? Apakah Bisa?

21 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 21 Juni 2022   10:06 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dilansir dari Sorogan.id (24/07/2021), Di era globalisasi sekarang ini, laju penyebaran dan penerimaan informasi dari segala bidang menjadi sangat cepat. Era globalisasi membawa banyak kemudahan. Tidak ada yang namanya sulit atau keras di sektor perubahan yang bergerak cepat; setiap teknologi yang ada saat ini memberikan fasilitas yang serba mendasar dan butuh perizinan. 

Bersikap tanggap terhadap teknologi memberikan Anda kesempatan untuk belajar lebih banyak serta melatih dalam menjumpai pengalaman atau sesuatu yang baru, yang pada akhirnya melahirkan inovasi bagi pertumbuhan negara dan negara.  Namun, dengan cepatnya dan banyaknya informasi yang beredar tentu harus menyaring yang baik dari yang buruk.

Dewasa ini, kemuthakiran teknologi berita digital dan platform internet telah menghasilkan persediaan berita digital yang kaya dan berkualitas. Selain itu, kemajuan teknologi berita digital ibarat dua ruas mata uang, mempengaruhi warga baik secara positif maupun negatif. 

Pendidikan literasi digital merupakan kebutuhan yang tak terhindarkan. Literasi media digital ialah contoh dari kemampuan atau skill yang otomatis  dimiliki siswa agar siap menjumpai Revolusi Industri 4.0. Literasi, sains, numerasi, literasi digital, literasi keuangan, serta budaya dan kewarganegaraan adalah enam keterampilan literasi inti (Dinata, KB, 2021). 

Akibatnya, Eshet (2002) berpendapat bahwa literasi media digital harus mencakup bukan hanya ketrampilan untuk memakai bermacam-macam sumber digital dengan sederahna. Literasi digital pun menjadi pusat perhatian bagi khalayak dunia digital.

Di zaman modern ini dengan bertambah besarnya teknologi berita digital dapat menyebabkan hilangnya halangan-halangan antar bangsa baik secara politik, ekonomi, juga sosial (Widiyono, S., 2019). Menurut Seda (2011) kegundahan akan hilangnya   unsur-unsur nasionalisme  yang dimana dimaksudkan dalam  proses globalisasi disebabkan konsep nasionalisme selalu dihubungkan dalam negara-negara,  yang seperti diketahui kegunaan negara saat ini selalu mendominasi (Murdiono, M. et al., 2020).

Nasionalisme di Indonesia sangat baik untuk diteliti secara lini sejarahnya, karena di proses menuju dalam perjalanan waktu, kata nasionalisme ini menjumpai masa naik turun dalam definisi secara umum tentang politik maupun sosial (Handayani, S. A.,2019). 

Dengan mendorong literasi digital, kita dapat menumbuhkan lima sifat dasar nasionalisme, kemandirian, agama, integritas, dan saling menghormati secara terstruktur dan sederhana. Literasi media digital akan menyokong dan memperkuat potensi nasionalisme sebagai faktor pemersatu bangsa (Hidayat S., 2021). "Pelaksanaan program literasi digital berupaya untuk mendorong dan membantu seluruh masyarakat Indonesia menjadi lebih berbakat dan kompeten dalam menghadapi perkembangan teknologi dan masyarakat di masa depan", menurut Diyah Anggraini pada Sabtu (10/07/21).

Indonesia terkenal dengan kata Nasionalisme yang artinya perilaku atau rasa semangat wajib bagi setiap warga negara Indonesia terhadap cinta tanah air. Hampir seluruh masyarakat Indonesia (88%) menyatakan bahwa mereka paham arti Nasionalisme.Hal ini dikarenakan mereka tinggal di Indonesia dan merupakan pelajaran sejak mereka masih di bangku SD. 

Tidak sedikit juga dari mereka yang menganggap Nasionalisme itu sangat penting (60%) dan sudah mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik (69%). Menurut mereka, mengapa Nasionalisme itu penting? karena berdampak pada kemajuan suatu bangsa, apabila rasa nasionalisme tinggi dimiliki warga, maka mereka akan cenderung memiliki sifat untuk membela negara dan bangga terhadap negara sendiri. Adapun cara untuk mengatasi mereka yang belum menerapkan nasionalisme di kehidupan sehari-hari dan yang belum mengerti arti nasionalisme itu sendiri yaitu, salah satunya dengan literasi digital.

Sesuai dengan judul artikel yang diangkat, literasi digital ini yang menurut saya memegang pengaruh besar dalam masa pandemi COVID-19 saat ini. Mengapa saya menyimpulkan begitu? Karena saat ini semua aktivitas berpusat pada gadget smartphone atau barang elektronik lainnya. Tentunya yang paling sering diakses pada saat masa pandemi ini adalah media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun