Mohon tunggu...
Moh. Hadori
Moh. Hadori Mohon Tunggu... Jurnalis - Deewee Institute

Dimana bumi kita pijak, hidup manfaat luas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kritikan BEM UI menuai kontrofersi

30 Juni 2021   02:33 Diperbarui: 30 Juni 2021   09:10 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 27 juni kemaren, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengeluarkan kritikan pedas kepada presiden jokowi, seolah olah mereka menobatkan presiden jokowi sebagai raja layanan bibir atau raja janji dibibir saja (The King Of Lip Service).

Cuitan dari BEM UI ini mengingatkan saya ketika saya bangun pagi-pagi sewaktu didesa, cuitan burung yang saling mencuit satu sama lain membuat orang-orang disekitarnya menjadi senang dan kesal bagi yang tidak menyukainya, sama halnya dengan meme atau kritikan BEM UI kepada presiden jokowi yang menyebutkan bahwa preseden hanya manis dimulut saja, presiden hanya mengumbar janji tapi nyatanya tidak sesuai dengan realita dilapangan.

Presiden Mahasiswa UI sahabat Leon Alvinda Putra menegaskan bahwa tujuan atau maksud meme tersebut adalah untuk mengingtkan presiden jokowi agar tidak lupa dan memastikan perkataan atau janji-janji-Nya sesuai dengan realita yang ada di lapangan karna banyak sekali kontradiksi antara perkataan jokowi dengan realita yang ada di lapangan.

Presiden jokowipun merespon baik atas kritikan tersebut, "Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini adalah Negara Demokrasi, Jadi kritik ini ya boleh-boleh saja," ujar presiden Jokowi melalui keterangan yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden pada hari Selasa 29 juni 2021. Menurut presiden Jokowi, pihak Universitas tidak perlu menghalangi Mahasiswa untuk berekspresi, namun ia juga mengingatkan bahwa tetap ada tatakrama atau etika yang harus dijaga dan dipatuhi.

Banyak kontroversi yang kemudian bermunculan karna meme BEM UI tersebut, banyak sekali pihak yang ikut terlibat, bukan hanya kalangan mahasiswa saja, akan tetapi kalangan akademisi dan pengamat politikpun juga ambil bagian dalam hal ini, sebut saja Rektor UI sendiri yang dalam hal ini seolah-olah mengerem kritikan yang dilontarkan oleh BEM UI.

Setiap sebab pasti ada musababnya bukan, tidak terkecuali dalam hal ini, dari wacana ini saya bertanya tanya ada apa, bagaimana dan untuk apa semua ini?. Memang wajar di Negara demokrasi, kebebadan berpendapat dan saling menghujat sudah menjadi hal yanh tidak bisa di jegat, namun sudah biasa juga bahwa setiap suara keramaian bertujuan untuk menutupi kerasnya suara keramaian yang lain, tidak terkecuali suara cuitan yang saat ini ramai diperbincangkan. Hati hati hal ini sangatlah rentan

Sebagai golongan muda yang memiliki intelektualitas dan moralitas dalam universitas kita tidak hanya dituntut untuk bagaimana kemudian mengkritik dan ikut arus terombang ambing oleh derasnya ombak kredibilitas, akan tetapi kita juga harus mampu menganalisa setiap perkara atau kejadian dan masalah yang terjadi ditengah-tengah masyarakat serta harus bisa memberikan solusi kepada masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun