Mohon tunggu...
Hadi Suwarno
Hadi Suwarno Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik

Menulis adalah kegiatan untuk lebih meningkatkan rasa syukur nikmat Tuhan, menghamba untuk imbalan berkah karunia-Nya dan menemukan hikmah pribadi dibalik semua peristiwa sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melewati Batas Kemustahilan

31 Desember 2020   18:57 Diperbarui: 31 Desember 2020   20:12 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Suharto. Seorang guru di MTsN 5 Jakarta. Seorang guru yang sedang bergelut melawan penyakit langka. Nama penyakitnya adalah Guillain Barre Syndrome (GBS). Pada penyakit ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi justru menyerang sistem saraf perifer yang bertanggung jawab mengendalikan pergerakan tubuh.

Sebagai akibatnya, penderita sindrom Guillain-Barr bisa mengalami gejala bertahap yang diawali dari kesemutan dan nyeri pada otot kaki serta tangan. Selanjutnya penderita penyakit ini mengalami pelemahan pada kedua sisi otot tubuh dari kaki dan menjalar ke bagian tubuh atas, bahkan hingga ke otot mata.

Dengan kondisi penyakit tersebut, Suharto berjuang sekuat daya. Perjuangan tersebut diungkap dalam buku yang mirip catatan harian ini yang terdiri dari 67 tulisan.  Dari semua tulisan dapat dikelompokkan menjadi beberapa tema yang akan membuat kita mampu mengambil pelajaran berharga. 

"Kenapa aku ini?" merupakan bab pembuka sekaligus mempertanyaan datangnya sakit yang begitu tiba-tiba. Gejala yang dirasakan Suharto terjadi di jalan saat berangkat menunaikan tugas ke sekolah.  Dan pada hari yang sama semua berubah. Sakit itu telah merenggutnya dari aktivitas mengajar dan mengharuskan terbaring selama 4,5 bulan.

Selanjutnya Suharto menulis kesan-kesan selama masa perawatan tersebut.  Adapun tema tersebut diantaranya ungkapan rasa sakit tak berdaya, kekeluargaan, keajaiban, kesempatan dan dedikasi. Dengan ikhtiar, perjuangan dan doa derita tersebut dapat dilalui. 

Meskipun Suharto masih tetap beraktivitas di atas kursi roda namun semangatnya tetap menyala-nyala seperti ungkapannya:

"Di saat aku dalam keterbatasan, aku berusaha untuk menulis, membaca dan bekerja. Aku ingin menunjukkan kepada anak-anakku, murid-muridku dan sahabat-sahabatku bahwa kesuksesan bukan milik orang yang sehat saja, tetapi kesuksesan kepunyaan orang yang mau berusaha"

Semangat hidup adalah obat penyembuh yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun