Mohon tunggu...
Hadi Mustofa Djuraid
Hadi Mustofa Djuraid Mohon Tunggu... -

Jurnalis dan Penulis Buku 'Jonan & Evolusi Kereta Api Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Jonan & Evolusi Jilid Dua KAI

1 Maret 2014   21:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 25 Februari 2013, tepat lima tahun Ignasius Jonan memimpin PT Kereta Api Indonesia (Persero). Akhir pekan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah menandatangani SK pengangkatan Jonan untuk periode kedua. Artinya, jika tidak ada aral melintang Jonan akan menjadi masinis KAI hingga 2019 mendatang.

Bagi KAI, ini adalah sebuah rekor. Sejak perusahaan ini berdiri tahun 1945, belum pernah ada direktur utama yang bisa menyelesaikan tugas hingga lima tahun. Apalagi sampai dua periode. Dengan berbagai macam sebab.

Jonan adalah Dirut ke-22, menggantikan Ronny Wahyudi pada 25 Februari 2009. Ronny menjabat selama tiga setengah tahun.

Apa yang dilakukan Jonan di hari “pemecahan rekor” itu? Dia jatuh sakit. Sehari sebelumnya, Senin petang, 24 Februari 2014, saat jadi pembicara dan me-launching buku Jonan & Evolusi Kereta Api Indonesia edisi Bahasa Inggris, dia tampak sudah kurang sehat. Matanya merah.

Tapi dia tetap bersemangat berdiskusi dan melayani pertanyaan hadirin yang memenuhi Financial Hall, Financial Club Jakarta. Tampak hadir mantan Menteri Keuangan Ali Wardhana, mantan Menteri Keuangan Bambang Subianto, mantan bankir Robby Djohan, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto, dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Donald Bobiash.

Seusai acara dia diserbu hadirin yang minta tanda tangan di buku. Setelah itu dia masih melanjutkan pembicaraan dengan beberapa orang. Dia meneteskan obat mata untuk mengurangi iritasi di matanya.


Rupanya mata merah itu cuma body sign bahwa kesehatannya sedang menurun. Sesampai di rumah dia mulai merasakan demam. Tapi dia tidak bisa diam, karena keesokan harinya Presiden dan Ibu Ani akan naik kereta api dari Stasiun Bogor ke Stasiun Lampegan di Cianjur. Dari rumah dia terus memantau dan memberi komando untuk penyiapan perjalanan itu.

Presiden menghendaki perjalanan dengan kereta regular, bukan kereta khusus. Butuh ketelitian, kejelian, dan koordinasi ekstra untuk menyiapkannya. Sebagai orang nomor satu di KAI, Jonanharus menyertai perjalanan tersebut.

Selepas pukul empat pagi, dia meluncur ke Stasiun Bogor, untuk menyertai perjalanan SBY ke Cianjur yang dijadwalkan start pukul 07.00.

Dalam perjalanan kembali dari Lampegan, dia bisa lebih rileks karena Presiden tidak menggunakan kereta api untuk kembali ke Jakarta. Jonan mencoba tidur sepanjang perjalanan.

Dalam sebulan terakhir, SBY dan Bu Ani terhitung empat kali naik KA. Dua kali ke Jawa Tengah, sekali ke Jawa Timur, dan sekali ke Jawa Barat tepat di hari Jonan lima tahun memimpin KAI. Seluruh rangkaian perjalanan itu berlangsung lancar mulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun