Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belajar dari Danny Drinkwater; Sukses Tak Hanya Ada di “Kapal Pesiar”

18 Maret 2016   11:07 Diperbarui: 18 Maret 2016   14:30 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda pilih mana, mengarungi lautan dengan menaiki sebuah kapal pesiar besar nan mewah tetapi Anda tidak pernah punya kesempatan untuk menunjukkan potensi besar yang Anda miliki? Atau, memilih menaiki perahu sekoci yang berukuran kecil dan rentan dihantam badai tetapi membuat Anda termotivasi untuk mengasah skill dan potensi agar sekoci itu bisa berlayar dengan aman?

[caption caption="Danny Drinkwater, bisa sukses dengan "perahu sekoci"/Daily Mail"][/caption]Saya mengandaikan begitu gambaran perjalanan karier pesepak bola bernama Daniel Noel Drinkwater alias Danny Drinkwater. Dari awalnya “menaiki kapal pesiar besar” hingga turun menaiki "perahu sekoci". Selama bertahun-tahun, namanya seolah terlupakan. Kini, coba tuliskan kata “danny” di kolom search Google. Maka, nama Danny Drinkwater ada di urutan teratas, mengungguli nama musikus Inggris, Danny Worsnop atau danny Wellbeck, striker Arsenal yang merupakan rekan satu timnya semasa “belajar bola”.

Nama gelandang Leicester City ini memang tengah ngetop setelah dirinya dipanggil pelatih Inggris, Roy Hodgson untuk membela Timnas Inggris pada laga uji coba akhir Maret ini. Inggris akan menjalani dua laga uji coba: menghadapi Jerman (26/3) dan menjamu Belanda (29/3). Bila dimainkan, Drinkwater akan memainkan debut untuk tim nasional negaranya.

[caption caption="Penampilan apik di Leicester City membawanya masuk "tim tiga singa"/Daily Mail"]

[/caption]Ya, meski sudah mengawali karier profesional di Liga Primer Inggris sejak 2009 silam, tetapi pemain 26 tahun ini belum pernah sekalipun mendapatkan kesempatan mengenakan jersey “tim tiga singa”. Kenapa? Jawabannya ada pada pengandaian yang saya tuliskan di lead tulisan ini.

Mungkin tidak banyak yang tahu bila Danny Drinkwater adalah jebolan akademi Manchester United 2006-2009. Dia seangkatan dengan Danny Welbeck. Dan dia menjadi bagian ketika akademi United memenangi Piala FA Youth 2007. Selepas “lulus” dari akademi pada 2009, di usia 19 tahun, Drinkwater dipromosikan ke tim senior. United kala itu masih dilatih oleh Sir Alex Ferguson. Dan kita tahu, bagaimana prestasi United di bawah arahan Sir Alex. Karenanya, saya mengandaikan United bak kapal pesiar mewah bagi pemain muda seperti Drinkwater.

Namun, selama di tim senior, tidak sekalipun Drinkwater bermain. Walaupun hanya beberapa menit di ujung laga. Dia dianggap belum bisa jadi pelapis seniornya seperti Michael Carrick dan Darren Fletcher. Karenanya, Drinkwater lantas “disekolahkan” ke klub lain. Tentunya klub-klub kecil. Selama periode tiga tahun (2009-2012), mulailah dia menjalani fase peminjaman. Berganti-ganti klub. Mulai dari Huddersfield Town, Cardiff City, Watford hingga Barsnley.

Ya, berada di tim besar tetapi tidak pernah mendapatkan minute play untuk bermain. Tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Itulah yang dialami Drinkwater ketika dirinya terdaftar sebagai pemain “kapal pesiar besar” bernama Manchester United.

Di tahun 2012, Drinkwater memulai kisah baru dalam kariernya. Dia direkrut Leicester City yang kala itu bermain di Divisi Championship (setingkat dibawah English Premier League). Pindah dari Manchester United ke tim Championship, bak membuat Drinkwater turun menaiki sekoci dari kapal pesiar. Namun, bersama sekoci itulah, Drinkwater bisa menunjukkan kualitas kemampuannya.

Di musim pertamanya di Leicester, 2012-13, untuk kali pertama, dia main penuh di 40 pertandingan. Usianya kalai itu 23 tahun. Karena penampilan kerennya, dia masuk dalam tiga besar nominasi penghargaan pemain terbaik. Namun, kebahagiaan terbesarnya adalah sukses membawa Leicester promosi ke EPL setelah menunggu 10 tahun usai jadi juara Championship.

Dan, lihatlah penampilannya sekarang. Di musim 2015/16 ini, Drinkwater adalah salah satu unsung hero keberhasilan Leicester City memuncaki klasemen EPL dan berpeluang menjadi juara untuk kali pertama. Drinkwater bermain konsisten bersama duet sehatinya, N'Golo Kanté. Duet inilah yang menjadi penggerak aliran bola permainan Leicester City. Drinkwater menjadi tipikal pemain “tukang angkut air” yang kini justru dirindukan Manchester United. Dia mencetak gol perdananya di EPL pada 23 Januari 2016, gol pembuka ketika Leicester menang 3–0 atas Stoke City di King Power Stadium.

[caption caption="Kompak bersama Kante di bawah pelatih Claudio Ranieri/Daily Mail"]

[/caption]Dan penampilan Drinkwater itu terjadi pada fase yang tepat. Jelang bergulirnya Piala Eropa 2016. Karenanya, ketika namanya dipanggil masuk ke Timnas Inggris, itu sebuah kewajaran. Bonus dari kerja keras dan kesabaran nya selama bertahun-tahun bermain di klub-klub kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun