Mengulik kabar tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani juara Orleans Masters 2022 di Prancis tadi malam, saya jadi teringat tulisan saya sebelumnya di Kompasiana.
Bukannya ingin pamer. Bukan pula narsis. Lha wong sekadar tulisan biasa saja.
Namun, bagi teman-teman yang biasa menulis tulisan olahraga, akan menjadi sebuah kebanggaan apabila prediksi dan analisis yang ditulis, ternyata benar adanya.
Dalam tulisan berjudul "Putri KW dan Peluang Jadi Tunggal Putri Pertama Indonesia Juara Orleans Masters", ada kalimat begini.
"Kelebihan utama Putri KW dibandingkan tunggal putri Indonesia lainnya, menurut saya ada pada mentalnya. Dia bukan jenis pemain cemen yang bisa dengan mudah diintiminasi oleh lawan".
Bukan tanpa alasan bila dari sekian ratus kalimat di tulisan itu, kalimat itu yang kembali dimunculkan.
Sebab, perjuangan Putri KW di final tadi malam, benar-benar menjadi gambaran dari kalimat itu. Putri membuktikan bila dirinya tunggal putri dengan mental tangguh. Dia bukan pemain yang gampang diintimidasi lawan.
Putri sempat 'babak belur' di game pertama lantas come back dan juara
Di final tadi malam, Putri KW (19 tahun) menjadi underdog alias tidak dijagokan bakal menang. Lawannya adalah pemain kenyang pengalaman asal Amerika Serikat, Iris Wang.
Iris Wang (27 tahun) yang menjadi unggulan 4 ini bahkan pernah tampil di Olimpiade 2016.