Penampilan empat pasangan ganda putra Indonesia di babak 16 besar All England 2022, Kamis (17/3) malam, layak menjadi standar bagi pemain-pemain Indonesia ketika tampil di turnamen internasional.
Keempat pasangan tersebut menunjukkan di lapangan, bahwa tidak ada pertandingan mudah di turnamen sekelas All England. Namun, semangat di lapangan harus lebih besar dari tantangan yang muncul.
Etos kerja pantang menyerah itulah yang diperlihatkan pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin tadi malam.
Mereka berhasil lolos ke perempat final All England 2022. Dan, sebuah kebetulan, mereka meraih tiket ke perempat final dengan cara sama, rubber game alias dipaksa melakoni tiga game di pertandingan babak 16 besar.
Dalam bulutangkis, menang di laga rubber game itu bukan hanya memperlihatkan ketahanan stamina yang prima. Namun, lebih pada semangat yang konsisten, serta kemampuan membaca permainan lawan maupun kekurangan sendiri.
Semua attitude itu yang tadi malam diperlihatkan oleh empat pasangan ganda putra Indonesia.
Kita yang menyaksikan langsung dari layar kaca, dibuat deg-degan, gemas, sekaligus takjub dengan totalitas dan kegigihan mereka yang bermain pantang menyerah demi memburu kemenangan.
Yang newbie main oke, yang senior beri teladan
Pertunjukan etos kerja itu diawali oleh pasangan muda, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang main di jam pertama.
Fikri (22 tahun) dan Bagas (23 tahun) yang berstatus newbie di All England, tidak gentar menghadapi ganda Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang merupakan unggulan 8.