Ada banyak momen mengharukan yang pernah dirasakan Lionel Messi sepanjang kariernya di lapangan bola.
Terakhir, bulan Juli lalu, Messi (34 tahun) menangis bahagia kala membawa Argentina jadi juara Copa America 2021. Itu gelar pertama yang dia berikan untuk negaranya.
Sebulan kemudian, di awal Agustus, Messi kembali merasakan momen paling sedih dalam hidupnya. Bukan di lapangan bola. Tapi di ruang jumpa pers.
Saat dia menyampaikan pidato perpisahan dengan Barcelona di Camp Nou, Minggu (8/8) yang disaksikan awak media, keluarganya, dan juga petinggi dan pemain-pemain Barcelona.
Messi tak kuasa menahan kesedihannya. Tak bisa menyembunyikan tangisannya saat menyampaikan ucapan perpisahan dengan klub yang bermakna segalanya bagi hidupnya.
Bahkan, ketika baru naik di podium, ketika melepas maskernya untuk memulai, berbicara, mata Messi sudah berembun. Seolah tidak kuat berkata-kata.
Itu salah satu momen paling menyedihkan yang pernah terjadi di sepak bola. Ketika seorang pemain yang diakui terhebat sepanjang masa, merasakan perpisahan yang tidak diinginkannya.
Kita yang menyaksikan cuplikan video jumpa pers tersebut di beberapa akun Instagram, juga ikut berkaca-kaca. Ikut berempati. Ikut merasakan seandainya kita yang ada di posisi Messi.
"I was convinced to stay here at Barcelona. This is my home, our home. I wanted to stay at Bara and it was the plan... and today I've to say goodbye after my entire life here," ujar Messi dikutip dari cuitan jurnalis olahraga beken, Fabrizio Romano di akun Instagramnya, Minggu (8/8/2021).
"I'm really sad because I didn't want to leave this club. I love Barcelona and I wanted to stay... my contract was ready. I did everything I can in my possibility to stay at Barcelona".