MELIHAT penampilan Manchester United di leg pertama babak 32 besar Europa League, Jumat (19/2) dini hari tadi, jangan kaget bila nanti mendapati kabar United bakal tampil di babak final pada beberapa bulan ke depan.
Dari penampilan solid yang berujung kemenangan telak itu, kita bisa menyebut, kompetisi "kelas dua" di Eropa ini kini menjadi target prioritas Tim Setan Merah di sisa kompetisi musim 2020/21.
Ada beberapa alasan untuk menguatkan dugaan bahwa Europa League kini menjadi incaran utama Manchester United (selanjutnya saya tulis MU). Dari alasan sakit hati dan penasaran. Hingga alasan gengsi dan realistis.
Sakit hati?
Benar. Masih lekat dalam ingatan pemain-pemain MU dan juga fans MU di manapun, bagaimana rasa sakit tersingkir dari kompetisi Eropa ketika sudah sangat dekat dengan peluang meraih gelar.
Bila sampean (kalian) belum lupa, musim lalu, MU nyaris tampil di laga final Europa League 2020. Sudah sangat dekat.
Sayangnya, meski diunggulkan, mereka tersingkir di semifinal. MU kalah 1-2 dari Sevilla. Tim Spanyol itu yang akhirnya jadi juara.
Kekalahan itu masih diingat Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer. Dia masih belum move on. Ole mungkin masih sulit melupakan kekalahan itu.
"Kalah di semifinal musim lalu sungguh menyakitkan. Tentu saja, kami ingin melakukan yang lebih baik di musim ini," ujar Solskjaer dikutip dari uefa.com.
Menang 4-0 atas Real Sociedad, MU Berpeluang ke Babak 16 Besar