Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Cara Pioli "Mengambil Hati" Bos Galak AC Milan

3 Agustus 2020   15:59 Diperbarui: 3 Agustus 2020   20:56 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stefano Pioli (kanan), awalnya tidak disukai manajemen Milan dan bakal dipecat di akhir musim. Namun, seiring prestasinya membawa Milan tampil bagus, Pioli mendapat kesempatan terus melatih MIlan di musim depan/Foto: Eurosport.com

Bagaimana sebuah tim tidak sakit bila mereka sudah memecat pelatih pada bulan Oktober alias hanya 1,5 bulan setelah kompetisi di mulai. Itu juga bisa menjadi gambaran betapa pragmatisme manajemen Milan kala itu.

Kala itu, oleh manajemen Milan, Pioli disodori kontrak dua tahun. Pioli pun menandatangani kontrak itu.

"Stefano Pioli bergabung dengan AC Milan dengan perjanjian dua tahun. Klub mengharapkan yang terbaik dari Stefano (Pioli) dan staf kepelatihannya dalam kinerja mereka," begitu bunyi statement resmi Milan dalam pernyataan resmi mereka di Football Italia seperti dikutip dari kompas.com.

Namun, tidak ada jaminan Pioli bakal bisa menyelesaikan kontraknya selama dua tahun di Milan. Sebab, bila Milan ternyata tidak mampu keluar dari tren buruk, tidak akan ada ampun bagi dirinya. Dia hanya tinggal menunggu waktu untuk dipecat. Itu juga yang dirasakan Marco Giampaolo.

Apalagi sekarang ini ada banyak pemilik klub yang berpikiran pragmatis dan teramat mudah melupakan upaya pelatih dalam membangun tim. Para bos klub itu berpikir merekalah yang menggaji pelatih sehingga mudah saja memecat seorang pelatih dan menggantinya dengan pelatih lainnya.

Benar saja, relasi Pioli dan Milan awalnya berjalan kurang bagus. Milan belum mampu keluar dari serangkaian hasil buruk. Pada pertengahan Januari 2020 lalu, Milan masih tercecer di peringkat 10.

Kala itu, Milan hanya bisa meraih 7 kemenangan dari 19 pertandingan. Mereka sudah kalah 8 kali. Bayangkan Milan berada di bawah tim-tim seperti Verona, Torino, Parma, dan Cagliari.

Bahkan, Milan meraih beberapa hasil memalukan. Bayangkan, mereka pernah dibantai Atalanta 5-0 pada 22 Desember 2019 lalu. Milan juga kalah telak 2-4 dari Inter Milan di laga derby. Milan malah kalah dua kali dari Inter di musim ini. Belum lagi kekalahan dari Torino dan Udinese.

Situasi itu membuat manajemen Milan kecewa. Mereka lantas mengambil sikap. Sebelum Liga Italia dihentikan karena pandemi Covid-19 pada Maret lalu, beredar kabar bahwa mereka menyiapkan pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick untuk menangani Milan di musim 2020/21.

Rangnick (62 tahun) dianggap pernah sukses menyulap RB Leipzig menjadi klub tangguh di Bundesliga Jerman. Meski, dia tidak punya pengalaman melatih di Italia.

Itu artinya, Pioli bakal dipecat di akhir musim 2019/20. Kontrak dua tahun yang ditandatangani dulu hanyalah sebatas kontrak yang bisa diakhiri dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun