Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Greysia Polii, Olimpiade, dan Kisah yang "Manis Asam Asin Rasanya"

8 Juni 2020   06:34 Diperbarui: 9 Juni 2020   13:22 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii (kanan) dan Apriani Rahayu, memastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Bagi Greysia, Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar tahun depan, akan menjadi penampilan ketiganya di Olimpiade, bahkan mungkin menjadi yang terakhir baginya. Greysia (32 tahun) tentu ingin meraih cerita manis dengan membawa pulang medali. (Foto: KOMPAS/GARY LOTULUNG)

Memangnya ada apa dengan penampilannya di Olimpiade 2020 di London?

Pada penampilan perdana di Olimpiade 2012, Greysia yang berpasangan dengan Meiliana Jauhari, merasakan pengalaman pahit. Betapa tidak, mereka yang sebenarnya sudah lolos dari fase grup ke babak gugur, malah didiskualifikasi.

BWF mendiskualifikasi 8 atlet ganda putri dari Olimpiade London. Mereka diduga melakukan manipulasi hasil pertandingan, agar mendapat undian yang menguntungkan pada babak sistem gugur. Peristiwa ini terjadi pada laga Grup C yang berlangsung di Wembley Arena, Selasa 31 Juli 2012.

Selain Greysia dan Meiliana, kasus yang baru pertama terjadi sejak bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992 ini juga melibatkan dua pasangan Korea Selatan dan satu pasangan China.

Ceritanya, empat pasangan (8 pemain) didiskualifikasi dari setelah dituduh "not using best efforts" alias tidak menggunakan upaya terbaik untuk menang.

Dua pasangan dari Korea Selatan dan masing-masing satu dari China dan Indonesia dituduh ingin mengalah alias tidak mau menang. Mereka dianggap melakukan upaya memanipulasi undian untuk babak sistem gugur demi menghindari lawan tertentu.

Melansir dari BBC, penonton mencemooh pasangan unggulan 1 asal China, Yu Yang dan Wang Xiaoli dari China dan pasangan Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na dari Korea Selatan. Mereka dituding sengaja melakukan serangkaian kesalahan mendasar.

Bayangkan, reli terpanjang di pertandingan tersebut hanya berlangsung empat tembakan. Wasit pertandingan Thorsten Berg sampai muncul di lapangan untuk memperingatkan para pemain. Pasangan Korea memenangkan pertandingan yang berlangsung 23 menit itu, 21-14 21-11.

Mereka enggan menang, utamanya pasangan China. Sebab, bila menang, mereka akan menghadapi ganda putri China unggulan 2, Tian Quing dan Zhao Yunlei.

Berbicara sebelum putusan diskualifikasi, pelatih Korea Selatan Sung Han-kook sempat berujar, "Mereka (pemain Cina) yang memulai ini. Mereka yang melakukannya terlebih dahulu," ujar Sung dikutip dari BBC.

Sementara Yu mengatakan bahwa mereka ingin menghemat energi sebelum tampil di sistem gugur. "Besok itu babak sistem gugur. Kami sudah lolos dan kami ingin memiliki lebih banyak energi untuk putaran sistem gugur," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun