Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bundesliga dan Potret "New Normal" Sepak Bola di Masa Pandemi

17 Mei 2020   09:55 Diperbarui: 18 Mei 2020   03:56 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Borussia Dortmund ketika merayakan gol dengan tetap menjaga jarak. Itu menjadi salah satu kejanggalan sekaligus

Kejanggalan pertama, tentu stadion yang kosong tanpa penonton. Meski, ini memang syarat wajib bila Bundesliga bergulir. Bahwa pertandingan digelar tanpa penonton.

Sejatinya, pertandingan tanpa penonton bukan hal baru di sepak bola. Semisal laga usiran, acapkali digelar sepi tanpa penonton. Namun, di Bundesliga Jerman dan Eropa, itu hal janggal.

Terlebih untuk Signal Iduna Park. Sekadar informasi, fans Dortmund merupakan salah satu kelompok suporter paling kreatif di Eropa. Mereka pernah mendapat gelar suporter terbaik dari UEFA. Setiap Dortmund tampil, Signal Iduna Park seperti berguncang karena saking meriahnya suasana di stadion.

Kejanggalan kedua, pemain cadangan yang selama ini duduk di kursi berdekatan, kini harus duduk "jaga jarak". Ada jarak satu meter lebih yang memisahkan mereka.

Karenanya tidak ada lagi cerita, kamera televisi menyoroti bench pemain cadangan sementara pemainnya terlihat tengah mengobrol ataupun bercanda satu sama lain.

Kejanggalan ketiga adalah ketika gol tercipta. Dortmund yang di laga itu menang 4-0, mengawali 'pesta gol' saat Erling Haaland mencocor bola umpan crossing Thorgan Hazard di menit ke-29.

Yang terjadi kemudian, Haland, bocah asal Norwegia berusia 19 tahun yang kini jadi incaran klub-klub top Eropa, seperti kikuk saat merayakan golnya. Dia menari sendiri. Sementara pemain-pemain Dortmund lainnya bertepuk tangan sembari menjaga jarak. Kalaupun ada aksi tos, itupun memakai siku. 

Itulah selebrasi gol ala physical distancing. Selebrasi gol janggal juga terjadi ketika Raphael Guerreiro mencetak gol kedua Dortmund di menit ke-45. Diikuti gol Thorgan Hazard di menit ke-48 dan Guerreiro di menit ke-63.

Tidak ada lagi selebrasi gol seperti dulu. Ketika pemain-pemain saling berangkulan ataupun menaiki punggung rekan setimnya demi merayakan terciptanya gol.  Ada media Jerman bahkan menulis: "gol tapi seolah tidak terjadi apapun di lapangan".

Selain itu, hal baru lainnya yang tidak terlihat di kamera televisi, pemain dan wasit yang akan tampil di pertandingan, harus menjalani tes kesehatan untuk memastikan mereka 'boleh main' di lapangan.

Inikah kenormalan baru di sepak bola?
 
Tentu saja, melihat kejanggalan-kejanggalan seperti itu sangat tidak biasa. Aneh melihat wajah sepak bola seperti itu. Namun, sepak bola memang harus adaptif dengan situasi pandemi yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun