Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama FEATURED

Didi Kempot Pergi Ketika Kita Sedang "Sayang-sayangnya"

5 Mei 2020   10:19 Diperbarui: 5 Mei 2021   07:09 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabar mengejutkan datang pagi ini, penyanyi lagu Jawa, Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia. Didi Kempot pergi ketika semua orang sedang sayang-sayangnya seiring kebaikannya menginisiasi konser amal dari rumah untuk warga terdampak wabah corona pada April lalu. (Foto: ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)

Mas Didi Kempot wafat ketika semua orang sedang sayang
Kepergian Didi Kempot ini memang mengagetkan. Sangat mendadak. Bila mengutip beberapa lirik lagu Jawa yang berkisah tentang patah hati, kita akan menemukan lirik "ditinggal pas sayang-sayangnya" alias ditinggal pergi ketika kita sedang cinta-cintanya.

Didi Kempot pun wafat ketika kita semua sedang sayang dengan dia. Kita tahu, Didi Kempot (53 tahun) tidak sebatas pemusik. Namun, dia adalah musisi panutan. Jiwanya bukan hanya untuk musik. Tapi mampu membawa musik 'menembus sekat' untuk kemanusiaan.  

Masih segar dalam ingatan kita, pada 11 April lalu, merespons dampak wabah Covid-19 terhadap masyarakat kalangan menengah ke bawah, Didi Kempot berinisiatif menggelar konser amal dari rumah berkolaborasi dengan Kompas TV.

Konser amal dari rumah ini merupakan bentuk kepedulian Didi Kempot untuk membantu mereka, utamanya masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat dampak dari Corona. Donasi yang terkumpul, akan disalurkan untuk membantu mereka.

Selama konser yang berlangsung selama hampir tiga jam tersebut, Didi Kempot menyanyikan lagu-lagu yang sudah akrab di telinga kita.
Diantaranya lagu Stasiun Balapan, Layang Kangen, Suket Teki, Kalung Emas, Sewu Kutho, Banyu Langit, dan juga Pamer Bojo yang menjadi lagu penutup konser dari rumah ini.

Sepanjang konser, ketika jeda setelah menyanyikan lagu, Didi Kempot berulang kali mengajak penonton yang menyaksikan di rumah, untuk ikut berdonasi menyumbangkan rezeki. Tidak lupa, menyampaikan terima kasih kepada para donatur. Termasuk kepada Presiden Joko Widodo yang mengapresiasi langsung konser amal ini.

"Kita mengadakan acara ini untuk berdonasi. Seberapapun jumlahnya, yang penting dari hati kita ikhlas untuk membantu. Karena kita tahu luar biasanya virus corona ini buat buruh kuli kasar dan semuanya. Donasi Anda dibutuhkan oleh mereka," ujar Didi Kempot kala itu.

Dari konser live tersebut, dari donasi yang disumbangkan masyarakat yang tetap berlangsung hingga 18 April 2020, Didi Kempot mengumpulkan donasi Rp 5,3 miliar dari 30.230 donatur. Konsernya bahka menuai apresiasi dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.

Didi Kempot telah membuktikan bahwa musik tidak sekadar hanya untuk didengar dan menjadi hiburan. Namun, musik juga bisa menjadi saran untuk mengetuk kepedulian sesama. Untuk tujuan kemanusiaan.

Karena inisiatif mulianya untuk membantu penderitaan sesama itu, kiranya semua orang di negeri ini, sayang dengan Didi Kempot. Bukan hanya Sobat Ambyar--sebutan untuk fans Didi Kempot, tapi juga masyarakat Indonesia pada umumnya. 

Ya, kita menyayangi musisi hebat seperti Didi Kempot yang tidak hanya hebat bermusik, tapi juga hebat jiwa sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun