Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Corona, Ramadan, dan Harapan "Masa Panen" yang Berubah Jadi "Paceklik"

24 April 2020   16:01 Diperbarui: 25 April 2020   06:57 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan mall yang sepi pengunjung. (Foto: KOMPAS/GARRY LOTULUNG)

Bulan puasa Ramadan identik sebagai bulan ibadah. Maksudnya, Ramadan menjadi momentum tepat bagi yang menjalankan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah. Tidak hanya berpuasa, tetapi juga menambah amalan-amalan lainnya.

Nah, bagi sebagian orang, di tahun-tahun sebelumnya, Ramadan juga merupakan "masa panen". Seperti halnya makna panen di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bagi banyak orang, Ramadan menjadi kesempatan untuk beroleh keuntungan atau rezeki (dengan mudah).

Ada beberapa profesi yang ketika Ramadan seolah merasakan masa panen karena ada banyak pelanggan yang datang. Ramadan menjadi masa sibuk dan melelahkan bagi mereka. Sibuk dan lelah tapi menyenangkan  

Beberapa profesi itu salah satunya mereka yang bekerja di pusat perbelanjaan. Dulu, stan-stan di mall yang menjual aneka pakaian segala usia, segala jenis sandal, hingga gerai makanan yang menyajikan aneka menu, semuanya ramai selama Ramadan.

Sejak hari pertama puasa apalagi ketika jelang Lebaran, ada banyak orang yang menjadikan mall sebagai destinasi utama menghabiskan uang. Apalagi bila Tunjangan Hari Raya dari tempat kerja sudah cair.  

Apalagi food court yang ada di mal-mal itu. Ketika Ramadan begini, jelang Maghrib tiba, food court adalah tempat paling ramai. Banyak orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama.

Bahkan, pengalaman saya, ketika datang mepet waktu Maghrib, dipastikan Anda (sampean) tidak akan mendapati tempat. Sebab, semua kursi sudah terisi. Penuh.

Ya, Ramadan menjadi masa panen bagi mereka yang memiliki toko, stan, lapak, gerai atau apalah namanya. Pokoknya adanya di mall.

Profesi lain yang juga merasakan panen ketika Ramadan adalah para pemilik Perusahaan Otobus. Selama Ramadan, terlebih ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri, ada banyak orang berbondong-bondong mudik dengan menggunakan moda transportasi bus.

Utamanya mereka yang mudiknya antar kota dalam provinsi ataupun antar kota antar provinsi. Tentu saja, itu menjadi masa panen bagi para pemilik PO Bus. Termasuk bagi para sopirnya.

Usaha lainnya yang juga mendatangkan banyak rezeki dengan lebih mudah ketika Ramadan adalah pemilik warung kopi. Memang, di hari-hari biasa pun, warung kopi selalu ramai. Nyaris tidak pernah sepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun