Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seperti Frank Lampard, Status "Newbie" Bukan Penghalang Meraih Sukses

30 Desember 2019   07:51 Diperbarui: 30 Desember 2019   07:53 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi gembira Frank Lampard usai Chelsea mengalahkan Arsenal di laga derby London, Minggu (29/12) tadi malam. Meski berstatus 'newbie', Lampard berhasil membawa Chelsea berada di peringkat empat Liga Inggris/Foto: Daily Star.co.uk

Periode akhir tahun itu romantis. Ia bisa mengingatkan kita tentang apa saja pencapaian yang telah kita lakukan dalam setahun ini. Ia juga bak sebuah cermin di mana kita bisa berkaca sembari diingatkan perihal apa saja yang masih harus kita perbaiki. Manis sekali.

Dari 'bercermin' tersebut, periode akhir tahun bisa menjadi momentum penting untuk merancang target-target yang ingin dicapai di tahun mendatang.

Merujuk pada pesan orang bijak, merencanakan kerja adalah pijakan awal menuju sukses. Langkah berikutnya adalah mengerjakan apa yang telah direncanakan.

Nah, bicara sukses, ia milik semua orang. Bukan hanya milik mereka yang sudah senior, berpengalaman, dan paling tahu seluk beluk permasalahan di 'lingkungan kerja' yang dijalani. Mereka yang masih 'awam' dan orang baru, juga punya peluang berhasil. Bahwa status 'newbie bukanlah penghalang untuk mencapai sukses.

Sebab, setiap orang, selama mau berusaha dan terus belajar menjadi berhasil, memiliki kesempatan untuk sukses. Itu bukan hanya 'teori' di atas kertas. Namun, dalam kehidupan sebenarnya, ungkapan itu memang benar adanya.

Lampard sempat diremehkan karena berstatus 'newbie' di Liga Inggris

Teori sukses yang tidak sekadar teori itulah yang telah dijalani Frank Lampard di separoh perjalanan Premier League Inggris musim 2019/20 ini. Ketika ditunjuk melatih Chelsea di musim ini, Lampard datang sebagai newbie. Ia orang baru di jajaran pelatih Liga Inggris.

Bahkan, di awal musim, ia menjadi manajer (sebut saja pelatih untuk lebih memudahkan) paling muda di Premier League. Frank Lampard yang kelahiran 20 Juni 1978, mulai melatih Chelsea pada 4 Juli 2019. Atau 14 hari setelah dirinya berusia 41 tahun.

Ia lebih muda dari jajaran pelatih EPL musim ini yang relatif masih muda. Seperti Eddie Howie (Bournemouth) yang berusia 42 tahun, Daniel Farke (43 tahun) yang melatih Norwich City, dan Graham Potter (44 tahun) di Brighton & Hove Albion.

Faktor status newbie itu membuat Lampard sempat diremehkan. Dia dianggap minim pengalaman. Dia diragukan bisa menggantikan Maurizio Sarri yang pindah ke Juventus. Di musim sebelumnya, di era Sarri, Chelsea masuk empat besar Liga Inggris dan jadi juara Europa League 2019.

Memang, Lampard hebat ketika menjadi pemain. Legenda Chelsea. Di musim lalu, dia juga cukup sukses melatih tim Derby County. Namun, Derby hanyalah tim yang tampil di Divisi Championship (satu level di bawah Premier League) di Inggris. Persaingan di Championship dan Premier League jelas beda jauh. Karenanya, mudah menyebut Lampard minim pengalaman melatih. Maka, diapun diragukan bakal bisa sukses melatih Chelsea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun