Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool dan Mereka yang "Belum Jelas Nasibnya" di Liga Champions

28 November 2019   16:57 Diperbarui: 29 November 2019   03:31 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool gagal menang saat menjamu Napoli di laga kelima fase grup Liga Champions dini hari tadi. Hasil ini membuat Liverpool menentukan nasib di laga terakhir apakah lolos ke babak 16 besar atau tersingkir/Foto: Mirror.co.uk

Jose Mourinho merasa lega luar biasa. Dia sangat bergembira. Saking gembiranya, dia sampai beberapa merangkul stafnya. Bahkan, dia sempat memeluk 'anak bola' yang dianggapnya ikut berjasa atas kemenangan tim barunya, Tottenham Hotspur.

Wajar jika Mourinho gembira luar biasa. Bukan hanya karena timnya menang 4-2 atas Olympiakos (27/11) yang menandai come back dirinya di Liga Champions. Namun, dia juga terhindar dari rasa malu yang teramat besar.

Bayangkan, apa jadinya jika Tottenham yang sempat tertinggal 0-2, benar-benar kalah di laga itu. Orang akan langsung menganggap Mourinho tidak lagi becus melatih. Lha wong main di kandang sendiri dan menjamu tim juru kunci, masak malah kalah. Tapi, kemungkinan itu urung terjadi.

Yang terjadi, Mourinho merayakan lolosnya Tottenham ke babak knock out Liga Champions musim 2019/20. Tottenham lolos dari Grup B bersama Bayern Munchen. Malah, dia mencipta rekor baru.

Rekor selalu bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions bersama enam tim berbeda. Catat, enam tim berbeda! Mulai FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, dan kini Tottenham. 

Mourinho tidak bergembira sendirian. Dari 16 pertandingan match day V babak penyisihan grup Liga Champions yang digelar Selasa dan Rabu pada tengah pekan ini, ada delapan pelatih yang berhasil membawa timnya lolos.

Tujuh pelatih lainnya yakni Thomas Tuchel (Paris SG), Zinedine Zidane (Real Madrid), Hans-Dieter Flick (pelatih sementara Bayern Munchen), Pep Guardiola (Manchester City), Maurizio Sarri (Juventus), Ernesto Valverde ( Barcelona), dan Julian Nagelsmann (RB Leipzig).

Ya, baru ada delapan tim yang sudah "lolos audisi" menuju babak knock out. Artinya, masih ada delapan 'kursi kosong' di babak 16 besar yang diperebutkan pada matchday terakhir, 10-11 Desember mendatang.

Liverpool harus melakoni laga menentukan di pertandingan terakhir
Nah, yang seru, delapan tiket tersisa untuk tampil di babak 16 besar itu akan diperebutkan oleh 15 tim yang masih berpeluang lolos dari enam grup. Hanya dua grup yang sudah punya wakil di babak knock out. 

Bisa dibayangkan, betapa menegangkannya matchday terakhir nanti. Utamanya bagi pendukung tim yang 'belum jelas nasibnya'. Maksudnya, belum jelas apakah akan lolos atau tersingkir dari panggung Liga Champions.

Salah satu tim yang harus menunggu hingga akhir waktu adalah Liverpool. Ya, bila Mourinho dan Guardiola sudah bisa bernafas lega, tidak demikian halnya dengan Juergen Klopp, pelatih (manager) Liverpool. Sebab, Liverpool belum dipastikan lolos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun