Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Gundala" dan Sulitnya Menghidupkan Karakter Komik/Kartun ke Layar Bioskop

28 Agustus 2019   17:39 Diperbarui: 28 Agustus 2019   20:05 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter patriot super, Gundala, yang diangkat dari cerita bergambar, mulai besok akan menyapa penggemarnya di layar bioskop/Foto: WinNetNews.com

"Besok Gundala tayang, teman-teman!"

Begitu bunyi pengumuman yang disampaikan sutradara Joko Anwar di akun Instagramnya @jokoanwar, Rabu (28/8). Mendekati hari H penayangan Gundala di bioskop, Kamis (29/8) besok, Joko Anwar memang gencar mengingatkan hari tayang film terbarunya itu via media sosial.

Bahkan, sejak Juni lalu, Joko telah mengenalkan karakter superhero lokal ciptaan Harya Suraminata alias Hasmi ini kepada publik lewat poster film. Kemudian berlanjut dengan tayangan official trailernya pada 23 Juli lalu.

Sejak itupula, warganet tidak sabar untuk segera melihat Gundala beraksi di layar bioskop. Respons mereka terhadap film "sang putra petir" ini sangat bagus. Itu bisa terlihat dari ratusan bahkan ribuan komentar warganet di kolom komentar IG nya Joko Anwar.

Saya pun antusias menyambut film ini. Nama Gundala, jagoan yang dikenal sejak masa kecil dulu lantas difilmkan, jelas bikin penasaran. Terlebih, filmnya digarap Joko Anwar, sutradara penghasil film keren macam Janji Joni hingga Pengabdi Setan. Itu sebuah perpaduan klop.

Apalagi, sebelum diputar di bioskop nasional, Gundala telah berhasil membuat perfilman nasional bangga. Betapa tidak, Gundala berhasil masuk dalam ajang Toronto International Film Festival (TIFF).

Pengumuman itu disampaikan Joko Anwar dalam postingan Instagramnya, pada 9 Agustus silam. Toronto International Film Festival (TIFF) merupakan salah satu festival film terbesar dunia yg sangat bergengsi dan selektif. Tentang hal ini, saya sudah pernah menuliskannya di artikel ini: Tembus Toronto Film Festival 2019, "Gundala" Semakin Bikin Penasaran.

Terkait sebutan untuk Gundala, Joko tidak memakai kata superhero selayaknya kumpulan pahlawan super di Avengers miliknya Marvel ataupun Justice League kepunyaanya DC Comics. Dia lebih senang menyebut Gundala sebagai patriot. Sebutan yang tentu saja terdengar sangat Indonesia. Seperti tagline film ini, "Negeri Ini Butuh Patriot".

Nah, bicara film Indonesia, ternyata tidak semua orang merespons positif. Ada pula yang masih meragukan kualitas film Indonesia, terlebih bertema pahlawan super yang tentu saja akan melibatkan teknologi canggih komputer dalam film yang kita kenal dengan CGI (Computer-generated imagery).

Keraguan itu yang disampaikan seorang kawan dalam obrolan akhir pekan lalu. Ketika saya mengabarinya perihal Gundala yang akan tayang di bioskop, dia spontan berujar datar.

"Emange payu tah?," ujarnya dalam bahasa Suroboyo-an yang artinya "memangnya laku (ditonton)?".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun